TNI-Polri Gandeng Tokoh Adat dan Agama Cari Pilot Susi Air
Aparat gabungan TNI/Polri menggandeng tokoh masyarakat dan agama untuk mencari keberadaan pilot pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Tim gabungan TNI/Polri menggandeng tokoh masyarakat dan agama untuk mencari pilot pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY.
Philips Marthen yang merupakan pilot pesawat tersebut hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. setelah insiden pembakaran pesawat Susi Air.
Sebelumnya, pesawat Susi Air dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.
Pesawat tersebut dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Kami mengedepankan pendekatan pada tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat dan agama melalui pemerintah daerah," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Jumat (10/2/2023) dikutip dari youTube Kompas TV.
Menurut Benny, pelibatan para tokoh tersebut bertujuan untuk membuka ruang komunikasi demi ditemukannya sang pilot.
Baca juga: Bagaimana Nasib Pilot Pesawat Susi Air Captain Philips? Cuaca & Hutan Lebat Kendala Proses Pencarian
Benny meyakini, dengan melibatkan para tokoh Papua bisa membantu pencarian.
"Untuk membantu aparat kepolisian dan TNI untuk membuka ruang komunikasi dengan pihak siapapun di distrik Paro," ujar Benny.
Namun, hingga saat ini, kata Benny, komunikasi dengan para tokoh tersebut belum terjalin dengan baik.
Sebab, sebagian masyarakat menyelamatkan diri keluar dari Distrik Paro setelah 15 warga sipil disandera oleh KKB.
"Hingga saat ini belum ada komunikasi yang terbangun, karena pasca 15 pekerja puksesmas yang sudah dievakuasi, bersamaan dengan itu juga masyarakat keluar dari kampungnya untuk menyelematkan diri ke Kabupaten Nduga."
"Saat ini yang sedang diupayakan mencari tahu kondisi terkahir kapten Philips tersebut, namun ada keterbaatasan telekomunikasi di sana, kata Benny.
Banyak Kelompok Klaim Sandera Pilot Susi Air
Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz, mengklaim pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga pilot Kapten Phillip di Selandia Baru melalui konsulat kedutaan besar.
"Istri pilot Susi Air ini juga seorang WNI dan tinggal di Bali. Jadi komunikasi dengan keluarga berjalan,” ujar Donal, Jumat (10/2/2023) dikutip dari youTube Kompas TV.
Ia mengatakan, minimnya informasi yang diperoleh terkait penyanderaan itu menimbulkan kerancuan.
Satu di antaranya soal kepastian Kapten Phillip masih menjadi sandera atau tidak.
Pasalnya, ada kelompok-kelompok tertentu yang juga mengklaim menyandera Kapten Phillip.
"Saat kami minta bukti foto tidak dikirim, ini menjadi tidak mudah mencari puzzle informasi yang berserakan,” ucapnya.
Kronologi
Dikutip dari TribunPapua.com, pesawat Susi Air ini lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Selasa (7/2/2023) pukul 05.33 WIT.
Susi Pudjiastuti selaku pemilik maskapai Susi Air menuturkan, pesawat mendarat dengan selamat di Paro pukul 06.17 WIT.
Berdasarkan pernyataan Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom, pesawat dibakar pada pukul 06.26 WIT.
Setelah pesawat tiba dari Mimika, Pasukan TPNPB langsung membakar pesawat yang dipiloti Philips itu.
Namun, manajemen Susi Air mendapat informasi bahwa pesawat tersebut masih berada di Paro pada pukul 07.28 WIT.
Lalu tak lama kemudian, terdapat pergerakan dari pilot yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Kemudian pada pukul 08.05 WIT, diinformasikan melalui GPS Portable milik pilot, pesawat bergerak ke arah selatan.
Lalu pukul 09.07 WIB, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar di landasan.
Informasi mengenai terbakarnya pesawat Susi Air di Paro didapat dari pilot Susi Air lain yang baru saja terbang dari Distrik Dekai ke Bandara Moses Kilangin.
(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunPapua.com/Calvin Louis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.