Jelang Ramadan, Kementan Pastikan Stok Kebutuhan Pangan Pokok di Sumatera Selatan Aman
Kementan meninjau harga-harga sekaligus memastikan ketersediaan sejumlah pangan pokok di beberapa daerah, termasuk Sumatera Selatan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) meninjau harga-harga sekaligus memastikan ketersediaan sejumlah pangan pokok di beberapa daerah, termasuk Sumatera Selatan.
Dalam keterangan yang diterima, Senin (13/2/2023), peninjauan yang berlangsung di Pasar Alang Alang Lebar, Palembang, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian didampingi Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP) Sembawa dan pengelola pasar bersama.
Adapun hal tersebut dilakukan menyusul pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada jajarannya di 34 provinsi dan tingkat kabupaten/kota agar turun ke lapangan mengecek ketersediaan bahan pangan di pasar sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, serta mengajak semua pihak bersinergi menjaga stok dan harga pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional.
"Tugas Kementan menjaga ketersediaan. Untuk itu saya instruksikan, semua jajaran Kementan dan yang terkait untuk mempersiapkan ketersediaan pangan," ujar Syahrul.
Untuk itu, pihaknya akan menerjunkan tim khusus guna memastikan harga pangan pokok dan ketersediaan stok jelang bulan Ramadhan 2023 tetap aman.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, memastikan pihaknya akan turun ke lapangan guna menjamin produksi pangan terus tersedia.
Baca juga: Menko PMK Minta Mendes Fokuskan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan hingga Stunting
"Untuk menjamin pangan selalu tersedia, petani terus turun ke lapang, penyuluh pun turun ke lapang memastikan produksi terus berjalan. Dalam kondisi apapun, pertanian tidak boleh berhenti," kata Dedi Nursyamsi.
Adapun pengawalan ini dilakukan terhadap 12 bahan pangan pokok termasuk beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula, dan minyak goreng.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti melaporkan berdasarkan pantauannya, sejauh ini kondisi harga dan ketersediaan terbilang aman, meski ada sedikit perbedaan harga dari satu kios dengan kios lainnya.
Baca juga: Pabrik Pupuk NPK Resmi Beroperasi, Erick Thohir Tegaskan BUMN Komitmen Perkuat Ketahanan Pangan
"Alhamdulillah kondisinya aman, baik dari aspek harga maupun ketersediaannya, tadi kami melihat beberapa pedagang, ada sedikit perbedaan harga," kata Santi.
Menurut Santi, perbedaan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti ketersediaan barang, kondisi barang serta kondisi kios pedagang dan faktor lainnya.
Sebagai informasi, peninjauan dilakukan terhadap 12 bahan pangan pokok termasuk beras, minyak, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula, terigu, jagung, dan kedelai impor.
Tercatat saat ini harga cabai rawit merah ada di angka Rp46 ribu per kilogram (kg), cabai merah Rp36 ribu per kg, dan cabai keriting Rp40 ribu per kg.
Sedangkan harga bawang merah yaitu Rp40 ribu per kg, dan bawang putih Rp25 ribu per kg.
Berikutnya, untuk daging ayam ras ada di harga Rp30 ribu per lekilonya, dan harga daging sapi Rp140 ribu per kg.
Lalu untuk beras, dilaporkan mengalami kenaikan dibanding momentum Idul Adha dan Nataru tahun lalu.
Kini harganya Rp11 ribu per kg untuk varian beras medium, dan Rp13 ribu per kg untuk beras premium.
"Terkait yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan dan harga beras, ada pedagang menyampaikan kenaikan beras dari Idul Adha 2022 ke Nataru, sehingga ini cukup menjadi perhatian, semoga menjadi kembali ke sedia kala," ujar Santi.
Berikutnya, untuk telur per Februari 2023 ada di harga Rp25 ribu per kg, minyak curah Rp15 ribu per kg, gula curah Rp14 ribu per kg, terigu curah Rp12 ribu per kg, jagung Rp20 ribu per kg, dan kedelai impor Rp15 ribu per kg.
"Secara umum harga 12 kebutuhan pangan pokok aman. Bahkan setelah Nataru terjadi penurunan. Tentu saja kita semua berharap nantinya ketika akan menghadapi puasa kemudian juga lebaran, biasanya sih memang ada kenaikan tapi kenaikannya diharapkan tidak terlalu tinggi," pungkas Santi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.