Hampir Semua Kecamatan di Makassar Tergenang Banjir, 1.869 Warga Mengungsi di 21 Titik Pengungsian
Banjir yang terjadi di Makassar kali ini diperkirakan merupakan banjir terparah dalam 40 tahun terakhir. Hampir semua kecamatan terkena banjir.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dikepung banjir pada Senin (13/2/2023) yang mengakibatkan sebagian besar wilayah Makassar tergenang banjir.
Banjir kali ini bisa dikatakan sebagai banjir terbesar di Makassar dalam 40 tahun terakhir karena 14 kecamatan di Makassar semuanya terdampak banjir.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, mengatakan genangan air merata dari level 40 cm hingga 120 cm.
"Semua kecamatan kena banjir," tegasnya, Senin (13/2/2023) dikutip dari TribunTimur.com.
Baca juga: Banjir di Makassar, Gubernur Sulawesi Selatan Bolehkan ASN untuk WFH dan Siswa Belajar Online
Selain itu, empat kelurahan yang langganan banjir seperti Tamalanrea, Biringkanaya, Manggala, dan Rappocini hampir 50 persen wilayahnya tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 170 cm hingga 200 cm.
Pemerintah setempat telah menyiapkan 21 titik pengungsian yang kini ditempati oleh 1.869 jiwa yang mengungsi.
Data sementara menunjukkan sebanyak 554 unit rumah terendam banjir hingga saat ini.
Pada Senin (13/2/2023) sore banjir perlahan mulai menyurut, namun BMKG memprediksi masih akan terjadi hujan pada hari ini, Selasa (14/2/2023).
Danny Pomanto menjelaskan dari prediksi BMKG skala dampak banjir di Makassar masih akan berlanjut hingga minggu terakhir di bulan Februari 2023.
Penyebab Banjir
Sebelumnya, Danny Pomanto mengungkap banjir kali ini tidak hanya terjadi di pinggir kota, namun juga di tengah kota.
Saat meninjau lokasi banjir, kaki Danny Pomanto terendam air karena ketinggian banjir mencapai satu meter.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Hujan Lebat Potensi di 30 Wilayah, Senin 13 Februari 2023
Banjir di Makassar kali ini disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Minggu (12/2/2023) malam.
Selain itu, pasang air laut juga menyebabkan sebagian wilayah kota Makassar dikepung banjir.
"Sebenarnya pasangnya tidak terlalu tinggi karena dua kali titik pasang hari ini, tadi jam 9 (pagi) dan sebentar jam 6 (sore) lebih tinggi dari pada sekarang," ujarnya, Senin (13/2/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.
Menurut Danny, cuaca ekstrem yang terjadi di Makassar berlangsung hingga sore hari.
Danny mengingatkan banyak kendaraan yang sudah tergenang banjir dan tidak dapat berjalan.
"Selamatkan diri kita, selamatkan anak dan keluarga kita, pastikan ada di rumah dan sekali lagi hindari di luar rumah, karena banyak mobil terjebak dan tidak bisa jalan lagi," imbuhnya.
Untuk warga yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi call center Pemkot Makassar lewat 112.
"Kami stand by, kami siap beri bantuan kita berdoa agar banjir segera turun dan kita bisa dapat pertolongan Allah," ucapnya.
Sekolah Diliburkan
Banjir yang mengepung Makassar berdampak pada kegiatan sekolah yang terpaksa tidak dapat dilakukan.
Danny Pomanto sudah meminta agar sekolah diliburkan karena banjir.
Baca juga: Banjir Terjadi di Kawasan Freeport, Satu Orang Ditemukan Tewas, 14 Pekerja Sempat Tertahan di Gedung
Selain sekolah, beberapa ruas jalan juga tergenang banjir sehingga akan menyusahkan siswa jika kegiatan belajar di sekolah tetap diadakan.
"Kepada Sekdis Pendidikan, kontak orang tua masing-masing (siswa) segera pulangkan anak-anak sekolah," paparnya.
Menurutnya pada situasi banjir seperti ini, lebih baik proses belajar mengajar dilakukan secara daring.
Belajar dari rumah dapat dilakukan sementara sambil menunggu cuaca kembali kondusif.
"Lanjutkan dengan sekolah daring sampai cuaca kondusif," sambungnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, mengatakan hampir semua sekolah di Makassar tergenang air banjir.
Bahkan, air banjir sudah memasuki ruang kelas dan ruang guru.
Baca juga: Banjir Rendam 7 RT di Jakarta Timur, BPBD DKI: Waspada, Bendung Katulampa Siaga 3
Lantaran sekolah banjir, ia memberikan imbauan agar sekolah dilakukan secara daring atau belajar dari rumah.
"Kami sudah keluarkan imbauan ke grup sekolah agar anak ini belajar di rumah," ungkapnya, Senin (13/2/2023).
Sementara itu, siswa yang sudah terlanjur berada di sekolah sejak pagi diminta untuk kembali ke rumah.
Jalan Maros-Makassar Tergenang Banjir
Banjir yang terjadi di Makassar membuat sejumlah ruas jalan poros Maros-Makassar mengalami kemacetan karena terendam banjir.
Ketinggian banjir sudah mencapai betis orang dewasa, sehingga para pengendara harus melaju dengan pelan.
Beberapa pengendara motor juga mengalami mogor karena memaksakan motornya menerjang banjir.
Ada alternatif jalan lain yang bisa dipilih pengendara, namun harus memutar cukup jauh.
Baca juga: Fakta-fakta Banjir Bandang Terjang Tambang Emas PT Freeport Papua: 14 Pekerja Sempat Terjebak
Camat Marusu, Suwardi Sawedi mengatakan, banjir ini sudah terjadi sejak pagi hari.
"Sekarang macetnya itu sudah sampai di Perumnas Tumalia, sekitar 8 KM kalau dari Maros menuju Makassar.
"Kalau dari arah sebaliknya itu banjirnya tidak begitu tinggi, jadi macetnya tidak terlalu parah," tandasnya.
Ia mengatakan ada jalur alternatif yang bisa dipilih oleh para pengendara jika tidak ingin macet.
Namun, jalur alternatif tersebut telah penuh karena banyak yang melewatinya setelah jalan utama tergenang banjir.
"Bisa juga lewat Batangase, lewat jalur Moncongloe. Namun informasi yang kami terima, jalur alternatif itu juga sudah dipadati kendaraan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMakassar.com/Siti Aminah/Nurul Hidayah) (TribunTimur.com/Thamzil Thahir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.