Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Heboh Awan Mirip Tsunami di Aceh Tamiang - Distrik Paro di Nduga Papua Kosong

Berita populer regional Tribunnews.com: heboh awan mirip tsunami di Aceh Tamiang hingga Distrik Paro di Nduga Papua dalam kondisi kosong.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Populer Regional: Heboh Awan Mirip Tsunami di Aceh Tamiang - Distrik Paro di Nduga Papua Kosong
istimewa
Situasi Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunugan, saat ini sebagian warga telah mengungsi ke Kenyam, Ibu Kota Nduga. Berita populer regional Tribunnews.com: heboh awan mirip tsunami di Aceh Tamiang hingga Distrik Paro di Nduga Papua dalam kondisi kosong. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional Tribunnews.com selama 24 jam terakhir.

Gumpalan awan mirip tsunami terlihat di daerah Paya Ketenggara, Kecamatan Payed, Aceh Tamiang, Rabu (15/2/2023).

Penampakan awan yang menyerupai tsunami itu sontak membuat warga heboh.

Sementara itu, Distrik Paro di Nduga, Papua kini dalam kondisi kosong.

Pasalnya, warga memilih mengungsi ke Distrik Kenyam setelah insiden pembakaran pesawat Susi Air.

Dihimpun Tribunnews.com, Kamis (16/2/2023), berikut berita populer regional selama 24 jam terakhir:

Baca juga: Beredar Foto dan Video Pilot Susi Air Disandera KKB, Ini Penjelasan Pangdam XVII Cenderawasih

1. Heboh Awan Bentuk Mirip Tsunami Bikin Heboh, Warga Aceh Tamiang Was-Was

Berita Rekomendasi

Gumpalan awan mirip tsunami terlihat di daerah Paya Ketenggara, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, Rabu (15/2/2023) sore tadi.

Daerah itu merupakan perbatasan Kabupaten Aceh Tamiang dengan Kota Langsa yaitu di wilayah Kecamatan Langsa Timur.

Fonemena alam yang sama seperti terlihat pagi tadi di langit wilayah pesisir Kecamatan Langsa Timur, juga terlihat atau terjadi di Paya Ketenggar sekitar pukul 16.00 WIB.

Fenomena alam disebut Awan Arcus ini tidak berlangsung lama, belasan menit kemudian awan membentuk mirip gelombang tsunami itu pun memecah menjadi awan seperti biasanya.

Awan hanya dilihat warga yang berada di daerah perkebunan dan pertanian atau yang rumahnya berada di pedalaman Paya Ketenggar itu.

Baca selengkapnya >>>

2. Kronologi Penganiayaan Balita oleh Ayahnya di Manado, Pelaku Menampar hingga Pukul Menggunakan Kaki

Rekonstruksi kasus ayah aniaya bayinya hingga meninggal di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/2/2023). Rekonstruksi diselenggarakan oleh Subdit IV Renakta Dit Reskrimum Polda Sulawesi Utara.
Rekonstruksi kasus ayah aniaya bayinya hingga meninggal di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/2/2023). Rekonstruksi diselenggarakan oleh Subdit IV Renakta Dit Reskrimum Polda Sulawesi Utara. (Tribunmanado.co.id/Rhendi Umar)

Adrian Bawasal (25) tega membunuh anaknya sendiri.

Padahal anak tersebut masih bayi dan belum tahu apa-apa soal apa yang dilakukan oleh orangtuanya apalagi sampai sengaja mengganggu sang ayah bermain mobile legends, tentu ia tak tahu.

Namun emosi sang ayah membuat bayi malang tersebut mengembuskan napas terakhirnya.

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan sang ayah terhadap bayinya tersebut.

Kejadiannya juga berlangsung sangat cepat, saat istrinya sedang mandi.

Baca selengkapnya >>>

3. Bharada E Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Keluarga Akui Sempat Minta Dukungan Saat Jokowi Datang di Manado

Bharada E menahan tangis ketika mendengar putusan atau vonis yang hanya 1 tahun 6 bulan.
Bharada E menahan tangis ketika mendengar putusan atau vonis yang hanya 1 tahun 6 bulan. (Tangkap layar kompas TV)

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 1 tahun dan 6 bulan penjara potong masa tahanan terhadap Richard Eliezer atau Bharada E, terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J divonis hukuman penjara 1 tahun 6 Bulan.

Vonis 18 bulan ini direspon oleh pihak keluarga Bharada E di Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Diwakili Roy Pudihang yang merupakan paman Bharada E, pihak keluarga mengucapkan terima kasih pada Presiden Jokowi.

"Terima kasih pak Jokowi sudah mau memperhatikan rakyat kecil seperti kami," kata Roy Pudihang, paman dari Bharada E, Rabu (15/2/2023).

Dikatakannya, pihak keluarga sempat melakukan aksi minta dukungan saat Jokowi datang di Manado beberapa waktu lalu.

Baca selengkapnya >>>

4. Distrik Paro di Nduga Papua Kosong Setelah Ditinggalkan Warganya Mengungsi Pasca Pembakaran Susi Air

Situasi Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunugan, saat ini sebagian warga telah mengungsi ke Kenyam, Ibu Kota Nduga.
Situasi Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunugan, saat ini sebagian warga telah mengungsi ke Kenyam, Ibu Kota Nduga. (istimewa)

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan Distrik Paro Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan kini dalam kondisi kosong setelah ditinggalkan warganya mengungsi ke Distrik Kenyam pasca kasus pembakaran pesawat Susi Air beberapa waktu lalu.

"Sudah ada puluhan personel TNI-Polri di Distrik Paro, saya juga sudah dari sana dan Paro benar-benar kosong," kata Kombes Faizal Ramadhani di Mimika, Rabu (15/2/2023).

Hal itu diketahui setelah tim gabungan TNI-Polri memasuki Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kombes Faizal Ramadhan menyebut kedatangan tim gabungan tersebut untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembakaran pesawat Susi Air di lapangan terbang setempat.

Soal kehadiran tim gabungan TNI-Polri tersebut dibenarkan Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani, di Mimika, Rabu (15/2/2023).

Baca selengkapnya >>>

5. 2 Syarat dari Egianus Kogoya Jika Ingin Pilot Susi Air Dibebaskan: Tunggu Papua Merdeka

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Kabar terbaru datang dari pilot Susi Air, Kapten Phillip Marthens, yang tengah disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Menurut Egianus Kogoya, Kapten Philip akan tetap aman selama bersama kelompoknya.

"Bersama saya, pilot Phillip Marthens akan tetap aman," kata Egianus Kogoya dalam sebuah video yang diterima TribunPapua.com, dikutip pada Rabu (15/2/2023).

Meski demikian, Egianus Kogoya bersedia melepaskan Kapten Philip.

Asalkan, kata dia, pemerintah Indonesia bersedia memenuhi dua syarat yang diajukannya.

Baca selengkapnya >>>

(Tribunnews)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas