Peran 2 Pelaku Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi, MA Pegangi Korban agar Tak Berontak
Salah satu pelaku pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi yang masih di bawah umur, berperan memegang korban agar tak berontak.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Dan pada saat masuk ke dapur, langsung ada pemukulan menggunakan tabung gas pada korban ke kepala berkali-kali," kata Hengki dalam konferensi pers kasus, Jumat.
"Anak di bawah umur ini ikut memegangi termasuk ikut memukul sampai dengan korban meninggal dunia," sambungnya.
Aksi kedua pelaku itu sempat menimbulkan keributan hingga membuat tetangga ruko mendekati warung korban.
Tetapi, para pelaku mengatakan keributan itu disebabkan oleh ular yang masuk ke dalam warung.
"Dijelaskan oleh tersangka karena ada ular, sehingga tetangga ini tidak jadi masuk ke dalam ruko tersebut," terang Hengki.
Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Pembunuh Pengusaha Ayam Goreng Culik Anak Korban: Takut Dicurigai Warga
Setelah membunuh IM, HK dan MA kabur sambil membawa anak korban yang masih berusia 17 bulan.
Keduanya berencana kabur ke Yogyakarta, namun terhenti di Subang karena kehabisan uang.
Motif Sementara
Kombes Hengki Haryadi mengatakan HK dan MA nekat membunuh bosnya sendiri karena merasa sakit hati.
Kepada polisi, mereka mengaku sakit hati karena gaji yang tak sesuai.
Selain itu, para pelaku juga kesal lantaran perlakuan korban.
"Motif sementara dari pengakuan tersangka adalah karena sakit hati," ungkap Hengki.
"Yaitu terkait dengan gaji, terkait dengan perlakuan," lanjutnya.
Meski demikian, Hengki belum bisa menjelaskan secara detil perlakuan korban yang dimaksud tersangka.