Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peran 2 Pelaku Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi, MA Pegangi Korban agar Tak Berontak

Salah satu pelaku pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi yang masih di bawah umur, berperan memegang korban agar tak berontak.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Peran 2 Pelaku Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi, MA Pegangi Korban agar Tak Berontak
via TribunJakarta.com/TribunBekasi.com
Jasad IM (29), bos ayam goreng di Bekasi, Jawa Bara, yang dibunuh oleh karyawannya sendiri, Kamis (16/2/2023) (kiri). Kios warung TKP pembunuhan yang berada di kawasan Kampung Kemejing, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, Bekasi (kanan). Salah satu pelaku pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi yang masih di bawah umur, berperan memegang korban agar tak berontak. 

"Dan pada saat masuk ke dapur, langsung ada pemukulan menggunakan tabung gas pada korban ke kepala berkali-kali," kata Hengki dalam konferensi pers kasus, Jumat.

"Anak di bawah umur ini ikut memegangi termasuk ikut memukul sampai dengan korban meninggal dunia," sambungnya.

Aksi kedua pelaku itu sempat menimbulkan keributan hingga membuat tetangga ruko mendekati warung korban.

Tetapi, para pelaku mengatakan keributan itu disebabkan oleh ular yang masuk ke dalam warung.

"Dijelaskan oleh tersangka karena ada ular, sehingga tetangga ini tidak jadi masuk ke dalam ruko tersebut," terang Hengki.

Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Pembunuh Pengusaha Ayam Goreng Culik Anak Korban: Takut Dicurigai Warga

Setelah membunuh IM, HK dan MA kabur sambil membawa anak korban yang masih berusia 17 bulan.

Keduanya berencana kabur ke Yogyakarta, namun terhenti di Subang karena kehabisan uang.

Berita Rekomendasi

Motif Sementara

HK (21), salah satu pembunuh pengusaha ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/2/2023).
HK (21), salah satu pembunuh pengusaha ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/2/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Kombes Hengki Haryadi mengatakan HK dan MA nekat membunuh bosnya sendiri karena merasa sakit hati.

Kepada polisi, mereka mengaku sakit hati karena gaji yang tak sesuai.

Selain itu, para pelaku juga kesal lantaran perlakuan korban.

"Motif sementara dari pengakuan tersangka adalah karena sakit hati," ungkap Hengki.

"Yaitu terkait dengan gaji, terkait dengan perlakuan," lanjutnya.

Meski demikian, Hengki belum bisa menjelaskan secara detil perlakuan korban yang dimaksud tersangka.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas