Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Jagir Surabaya Terkendala Arus Deras dan Hujan Lebat
Plt BPBD Kota Surabaya Eddy Christjanto mengatakan, petugas SAR gabungan terpaksa menghentikan operasi pencarian. Namun, tetap lakukan pemantauan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWSCOM - Seorang bocah terseret arus dan tenggelam di Sungai Jagir, tepat kolong jembatan bentang rel kereta api (KA) berdekatan pintu air Jagir, Wonokromo, Surabaya, Minggu (19/2/2023).
Proses pencarian terkendala karena kondisi permukaan air sungai berarus deras. Ditambah lagi hujan lebat.
Plt BPBD Kota Surabaya Eddy Christjanto mengatakan, karena kodisi tersebut petugas SAR gabungan terpaksa menghentikan operasi pencarian sekira pukul 17.00 WIB.
Namun, lanjut Eddy, pihaknya telah mendirikan posko SAR di depan Taman Klaska, Jalan Jagir, untuk melakukan pemantauan berkala dan memfasilitasi petugas yang hendak melakukan proses pencarian lanjutan.
Baca juga: Bocah Berumur 6 Tahun di Lamongan Tewas Tenggelam di Sungai, Mayat Ditemukan di Kedalaman 2,5 Meter
Pria yang juga menjabat sebagai Kasat Pol PP Kota Surabaya itu, menambahkan pihaknya juga terus mendalami keterangan saksi mata utama yang mengaku melihat korban tenggelam di sungai tersebut.
Terdapat dua saksi yang melihat korban kesulitan berenang di sungai tersebut, dan akhirnya terpantau hilang diduga terseret arus sungai, saat kedua saksi tersebut mendekatinya.
Kedua saksi tersebut, bernama MFZ (15), pelajar SMK asal Sedati, Sidoarjo dan temannya, berinisial AZ (14) pelajar SMP, asal Sedati, Sidoarjo.
"Kita masih selidiki saksi. Karena saksi melihat dari jauh. Dan tidak teman korban. Orang yang ada di lokasi tidak melihat ada orang yang turun ke bawah," pungkasnya.
Sebelumnya, saksi mata atau pemotor M Fairuz mengatakan, saat itu dirinya sedang mengendarai motor berboncengan dengan seorang temannya, melintas dari kawasan Jalan Ngagel menuju Jalan Jagir.
Motor yang sedang dikendarainya saat itu, memang sedang menunggu giliran lampu traffic light (TL) di perempatan jalan tersebut.
Saat dirinya sedang menunggu giliran lampu hijau tersebut, ia sempat melihat adanya seorang bocah tampak kesulitan berenang di permukaan air sungai tepat berada di belakang pos perlintasan KA.
"Saya kan lagi berhenti di lampu merah situ. Saya kan mau lampu hijau saya lihat lihat ke sini (arah sungai belakang pos). Terus ada anak berenang, terus saya lihat gak bisa berenang. Jadi saya lihatin terus, gak bisa berenang," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi.
Menyadari bocah tersebut tampak tak bisa berenang dan berpotensi terseret arus dan tenggelam.