Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Satu Keluarga Korban Tewas Ledakan di Blitar, Pembuat Petasan saat Ramadan Tahun Lalu

Satu keluarga di Blitar, Jawa Timur, tewas karena menjadi korban ledakan, Minggu (19/2/2023). Mereka diketahui membuat petasan saat Ramadan tahun lalu

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Sosok Satu Keluarga Korban Tewas Ledakan di Blitar, Pembuat Petasan saat Ramadan Tahun Lalu
TRIBUNJATIM.com/Samsul Hadi
Proses evakuasi jenazah korban ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (kiri) dan kondisi rumah sumber ledakan (kanan). Satu keluarga di Blitar, Jawa Timur, tewas karena menjadi korban ledakan, Minggu (19/2/2023). Mereka diketahui membuat petasan saat Ramadan tahun lalu. Bahan sisa petasan ditemukan di lokasi kejadian. 

TRIBUNNEWS.com - Satu keluarga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menjadi korban ledakan yang berasal dari rumah mereka, Minggu (19/2/2023) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Selain empat orang yang merupakan satu keluarga, ledakan di Blitar ini juga berdampak pada rumah dan warga sekitar lokasi kejadian.

Menurut data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, setidaknya ada 23 korban luka-luka akibat ledakan tersebut.

Selain itu, 25 bangunan rusak ringan hingga berat.

"Data sementara, korban jiwa ada empat orang, korban luka-luka ada 23 orang, dan data rumah rusak ada 25 unit," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto, Selasa (21/2/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Lantas, siapakah sosok satu keluarga di Blitar yang tewas akibat ledakan?

Baca juga: Priyo Tak Bisa Mengenali Wajah 2 Adiknya Korban Ledakan di Blitar, Kondisinya Rusak, tidak Utuh Lagi

Satu keluarga yang tewas itu adalah Darman (65), selaku pemilik rumah.

BERITA REKOMENDASI

Lalu, dua anak Darman, Deni Widodo (25) dan Arifin (28), serta keponakan Darman, Betrisa Neswa Roszi (17).

"Korban meninggal dunia sudah kami temukan dan teridentifikasi, jumlahnya ada empat orang yang meninggal dunia."

"Mereka masih satu keluarga, bapak, dua anak dan satu keponakan," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Senin (20/2/2023), masih dari TribunJatim.com.

Jasad Darman ditemukan masih utuh dan tertimpa reruntuhan bangunan rumah.

Sementara itu, jasad tiga korban lainnya sudah tak utuh saat ditemukan.


Menurut Argowiyono, Darman diduga sedang berada di teras rumah saat ledakan terjadi.

"Satu korban yang kondisi tubuhnya utuh diduga berada di teras rumah saat terjadi ledakan. Sedang tiga korban lain yang tubuhnya ditemukan tidak utuh diduga berada di dalam rumah," terangnya.

Menurut keterangan warga setempat, tiga dari empat korban tewas diketahui merupakan perokok.

Lebih lanjut, Argo mengatakan Darman dan keluarganya sempat membuat petasan menjelang bulan Ramadan tahun lalu.

Meski demikian, keluarga besar tak ada yang mengetahui hal tersebut.

"Informasi dari keluarganya, tahun lalu mereka juga sempat membuat seperti itu (petasan) pada saat menjelang puasa, tapi tidak diketahui keluarga," kata Argowiyono.

Saat ini, Argowiyono mengatakan pihaknya masih mendalami apakah Darman dan keluarganya meracik bahan petasan sendiri atau memperdagangkannya.

"Kami masih fokus olah TKP. Peristiwa ini menjadi atensi Kapolda untuk mencari sumber bahan petasan. Ini menjadi PR kepolisian," tandasnya.

Baca juga: Tanggapi Ledakan di Blitar, Polda Jawa Timur Ingatkan Bahaya Petasan, Tak Mau Insiden Terulang

Dugaan Penyebab Ledakan

Kondisi satu rumah warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang diduga menjadi sumber ledakan, rata dengan tanah, Minggu (19/2/2023).
Kondisi satu rumah warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang diduga menjadi sumber ledakan, rata dengan tanah, Minggu (19/2/2023). (Tribun Jatim Network/Samsul Hadi)

AKBP Argowiyono mengatakan ledakan yang terjadi di Desa Ponggok, Kabupaten Blitar, diduga disebabkan oleh bahan petasan.

Tim Penjinak Bom dan Labfor Polda Jawa Timur menemukan sisa bahan baku petasan saat melakukan sterilisasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi ledakan, Senin (20/2/2023).

Selain itu, Tim Jibom juga menemukan tiga panci yang diduga menjadi tempat penyimpanan bahan petasan, juga puntung rokok.

Dari temuan tersebut, diduga ledakan tak sengaja terjadi saat ada korban merokok di dekat penyimpanan bahan petasan.

"Kemungkinan apakah di situ saat sedang melihat (penyimpanan bubuk bahan petasan) ada yang sedang merokok."

"Sehingga terjadi efek ledakan. Karena jenis ledakannya low explosive, sehingga ketika terkena percikan mudah meledak," urai Argowiyono, Senin.

Saat ini, Argowiyono menambahkan, sisa bahan petasan di rumah Darman tengah diidentifikasi oleh Tim Labfor Polda Jatim.

"Untuk memastikan bahan baku petasan, kami menunggu hasil dari Tim Labfor," pungkasnya.

Pihak Keluarga Tak Kenali Jasad 2 Anak Darman

Petugas memasukkan peti jenazah korban ledakan bahan petasan ke mobil ambulans untuk dibawa dari RSUD Srengat ke rumah duka di Desa Karangbendo, Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).
Petugas memasukkan peti jenazah korban ledakan bahan petasan ke mobil ambulans untuk dibawa dari RSUD Srengat ke rumah duka di Desa Karangbendo, Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). (Surya.co.id/Samsul Hadi)

Anak kedua Darman, Priyo, mengatakan dirinya sempat melihat kondisi jasad sang ayah dan kedua adiknya, Deni Widodo dan Arifin.

Ia mengungkapkan hanya jasad ayahnya yang bisa dikenali.

Sementara, karena kondisi jasad kedua adiknya tak utuh, Priyo sulit mengenali.

"Cuma mengenali (jenazah) ayah, untuk Arifin dan Widodo tidak bisa mengenali. Kondisi (jenazah) rusak, tidak utuh. Yang masih utuh (jenazah) ayah saya," ungkap Priyo di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Update Ledakan di Blitar, Polisi Temukan Panci Tempat Bahan Petasan hingga Kata Kapolda Jatim

Saat ini, jenazah satu keluarga yang tewas akibat ledakan, masih disemayamkan di kamar jenazah RSUD Srengat.

Rencananya, jenazah Darman dan kedua anaknya akan dimakamkan di satu liang lahat.

"Setelah diserahkan, jenazah langsung kami makamkan. Rencana satu lubang, tapi sendiri-sendiri," ujar Priyo.

Sementara itu, jenazah Betrisa Neswa Roszi, keponakan Darman, belum bisa diserahkan ke pihak keluarga karena masih proses identifikasi.

"Dari empat korban, yang jenazahnya sudah bisa dibawa pulang baru tiga korban. Yang satu masih proses identifikasi," kata Kepala Desa Karangbendo, Khoirul Anam, Selasa.

Dikira Gunung Kelud Meletus

Kondisi rumah Darman di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang diduga menjadi sumber ledakan hancur rata dengan tanah, Senin (20/2/2023)
Kondisi rumah Darman di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang diduga menjadi sumber ledakan hancur rata dengan tanah, Senin (20/2/2023) (tribunjatim.com/Samsul Hadi)

Ledakan yang berasal dari rumah Darman hingga menyebabkan puluhan rumah lainnya rusak, sempat dikira suara letusan Gunung Kelud oleh warga sekitar.

Saksi mata bernama Jumali, mengaku sampai terbangun dari tidurnya saat suara ledakan terdengar.

"Saya kira Gunung Kelud meletus. Sebab, setelah terdengar ledakan keras, dari atap rumah berjatuhan material," kata Jumali, Senin (20/2/2023).

Ketika kejadian, Jumali dan istrinya sedang tertidur lelap.

Ia dan istrinya mengaku masih trauma akibat ledakan itu.

"Masih trauma. Kondisi genteng atap rumah saya rontok," katanya.

Warga lainnya, Reza Rendra Gautama, juga mengaku masih trauma dengan peristiwa ledakan di dekat rumahnya.

Reza bersama istri dan anaknya juga sedang tidur saat terjadi peristiwa ledakan.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas akibat Ledakan di Blitar, Ditemukan Puntung Rokok dan Panci Tempat Bahan Petasan

"Setelah muncul suara ledakan keras, tiba-tiba ada material dari atap rumah yang berjatuhan. Saya kira terjadi gempa," ujarnya.

Yayuk, warga yang rumahnya berada di sebelah timur lokasi ledakan, mengatakan suara ledakan sangat keras.

Saat ledakan terjadi, ia bersama suami dan anaknya masih menonton televisi.

"Suaranya sangat keras. Setelah suara ledakan langsung muncul suara krotok-krotok ternyata material dari atap rumah berjatuhan. Alhamdulillah keluarga tidak ada yang terluka, tapi saya masih trauma," katanya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Samsul Hadi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas