Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awalnya Hendak ke Penginapan di Bawen, Meli Panik saat Mobilnya Tiba-tiba Masuk ke Pemakaman

Bermaksud hendak menuju sebuah penginapan di Temanggung, Jawa Tengah, Ni Luh bersama rekannya malah diarahkan menuju tempat pemakaman umum (TPU).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Awalnya Hendak ke Penginapan di Bawen, Meli Panik saat Mobilnya Tiba-tiba Masuk ke Pemakaman
Dok Polisi
Bermaksud hendak menuju sebuah penginapan di Temanggung, Jawa Tengah, Ni Luh bersama rekannya malah diarahkan menuju tempat pemakaman umum (TPU) di wilayah Bawen, Semarang. Anggota Satlantas Polres Semarang menunjukan lokasi pengemudi disasarkan ke pemakaman umum. 

TRIBUNNEWS.COM, BAWEN - Aplikasi penunjuk arah sering kali menyebabkan seseorang 'nyasar' ke tujuan yang tak lazim.

Tak sedikit yang akhirnya malah sampai ke lokasi yang aneh dan sama sekali tak masuk logika.

Demikian pula yang terjadi pada seorang perempuan asal Surabaya, Jawa Timur bernama Ni Luh Meli (53).

Bermaksud hendak menuju sebuah penginapan di Temanggung, Jawa Tengah, Ni Luh bersama rekannya malah diarahkan menuju tempat pemakaman umum (TPU) di wilayah Bawen, Semarang.

Baca juga: Cerita Keluarga Niat Silaturahmi tapi Malah Tersesat di Hutan, Gegara Ikuti Aplikasi Penunjuk Jalan

Peristiwa ini dialami Ni Luh Meli yang melakukan perjalanan menggunakan mobil bersama temannya dengan tujuan Temanggung, Jawa Tengah.

Ni Luh mengemudikan mobil bernomor polisi L 1XX6 ABR ditemani seorang rekannya asal Mojokerto.

Keduanya berangkat dari Surabaya pada Selasa (21/2/2023) pukul 21.00 WIB melalui jalur tol.

Berita Rekomendasi

Perjalanan malam ini berlangsung lancar.

Mereka kemudian keluar di exit tol Bawen sekira pukul 02.00 WIB.

Karena mengantuk, keduanya berencana mencari penginapan untuk istirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju Temanggung.

Untuk menuju penginapan, mereka kemudian menggunakan aplikasi penujuk arah.

Penginapan pun dipilih dan mereka mengikuti aplikasi penujuk arah.

"Dia selanjutnya membuka aplikasi penunjuk arah untuk mencari penginapan. Namun setelah melakukan perjalanan keduanya tersesat di daerah Merakrejo Kecamatan Bawen," kata Kasat Lantas Polres Semarang AKP Dwi Himawan Chandra, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Ikuti Aplikasi Penunjuk Arah, Truk Bermuatan Bata Terguling Gagal Lewati Tanjakan di Trenggalek

Keduanya pun panik sehingga menghubungi nomor telepon darurat 110 untuk meminta bantuan polisi.

"Kedua pengendara mobil ini panik karena setelah sampai di titik lokasi tujuan pada aplikasi penunjuk arah, posisi mobil berhenti tepat di pintu masuk area pemakaman umum."

"Dan ibu Ni Luh ini menelepon 110 untuk meminta bantuan kepolisian," ujar dia.

Selanjutnya, Unit SPKT Polsek Bawen bersama piket Satlantas Ambarawa menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap pengendara tersebut.

"Berkat pengemudi melakukan panggilan ke 110, akhirnya jajaran Polres Semarang berhasil mengevakuasi dan membawa kedua pengemudi untuk beristirahat di penginapan wilayah Bawen," ucap dia.

Kemudian, pengemudi dan rekannya melanjutkan perjalanan ke Temanggung pada sore harinya.

"Setelah beristirahat, sore tadi anggota memastikan kondisi kesehatan keduanya, dan mereka melanjutkan perjalanan ke Temanggung," jelas dia. 

Mobil di Tengah Hutan

Kasus pengguna aplikasi petunjuk arah nyasar bukan kali ini saja terjadi.

Pertengahan 2022 lalu, warga di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan mobil di tengah hutan belantara.

Diduga mobil yang sebelumnya ditumpangi wisatawan asal Jawa Barat itu tersesat.

Penemuan ini menghebohkan warga Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Ada mobil tiba-tiba terparkir di tengah rerimbunan pohon saat Jumat (19/5/2022) pagi buta.

Pemilik mobil Toyota Avanza berwarna hitam adalah wisatawan yang berasal dari Jawa Barat dilihat dari pelat nomor polisi D-1169-JQ.

Mobil tersebut tersesat di Jalan Tuguran yang masuk ke dalam kawasan hutan konservasi Grojogan Sewu.

Warga sekitar, Lilik membenarkan keberadaan mobil di jalan yang sempit dan licin itu karena mengikuti arahan Google Maps.

Diperkirakan wisatawan tersesat pada dini hari karena kawasan tersebut gelap gulita.

"Iya benar, karena (mengikuti arahan) google maps," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (20/5/2022).

Lilik pertama kali tahu setelah didatangi oleh salah satu warga yang berjualan di sekitar Taman Wisata Balekambang, Tawangmangu.

Warga tersebut datang ke rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB untuk meminta tolong ada mobil yang terjebak di Jalan Tuguran.

Lilik tidak mengetahui kronologinya secara pasti, karena kejadian tersebut terjadi pada malam harinya.

"Wisatawan itu bilang katanya mau main ke Jalan Baru, mungkin mau cari angin malam, karena orang luar Tawangmangu, dia buka google maps, terus diarahkan kesana dia mengikuti saja," terangnya.

"Karena mengikuti arahan google maps, kemudian masuk ke hutan, jalannya semakin sempit dan semakin curam, bentuk jalannya turunan dan berlumut sudah tidak bisa muter lagi, akhirnya mobilnya ditinggal disitu," tambahnya.

Karena kondisi hutan gelap gulita, wisatawan tersebut memutuskan untuk meninggalkan mobil dan berjalan kaki untuk kembali menuju ke hotel.

Dari titik mobil tersebut ditemukan hingga ke Taman Balekambang diperkirakan sejauh 300-500 meter.

Warga Evakuasi Mobil

Lilik kemudian mengumpulkan warga sekitar untuk mengevakuasi mobil tersebut.

"Caranya dengan diputar balik, kita cari tempat di sekitar situ ada sedikit landai, karena kan jalannya turun dan curam, kalau diteruskan nggak bisa, karena di depan ada jembatan hanya muat sepeda motor saja," ujarnya.

Setelah berhasil dievakuasi mobil tersebut kembali dibawa pemiliknya, yang tidak diketahui identitasnya itu.

Jalan Tuguran sebenarnya memang bukan jalan umum, melainkan jalan pintas yang dilalui warga yang menghubungkan Balekambang ke Desa Pancot diseberangnya.

Yang bisa lewat hanya sepeda motor serta kuda wisata karena bisa memangkas jarak kurang lebih sepanjang 2 kilometer.

Menurut Lilik, bisa saja ada faktor lain, karena kondisi sekitar masih hutan alami.

"Mungkin juga ada faktor X, ada cerita yang seperti itu, tapi tidak sering, kalau orang tua bilang mungkin karena ada faktor Xnya tadi, akhirnya diarahkan kesitu," terangnya.

Lilik menuturkan kejadian tersebut bukan pertama kali terjadi.

"Dulu ada, tapi sudah lama sekali, cuma cerita saja ada dua kali mungkin, akhirnya pada mengorbankan mobil agar bisa cepat kembali," terangnya.

Menurutnya, biasanya jalan tersebut sekitar pukul 16.00-17.00 WIB sudah tidak ada lagi warga yang lewat.

Jalan Tuguran hanya dilewati warga saat siang hari, yang mana berangkat sekitar pukul 08.00 WIB dan pulang paling lama pukul 15.00 WIB.

Sumber: (TribunJogja.com) (TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari) (Kompas/Dian Ade)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Pengemudi Mobil Cari Penginapan Diarahkan ke Pemakaman, Asal Surabaya Tujuan Temanggung

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas