Bayi di Sulsel Meninggal Diduga karena Salah Suntik, Pihak Rumah Sakit Berikan Klarifikasi
Pihak rumah sakit bantah bayi yang meninggal saat jalani perawatan karena ada kesalahan prosedur. Diduga kondisi bayi sudah lemah sebelum dirawat.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi berusia 51 hari asal Jeneponto, Sulawesi Selatan meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar, Selasa (28/2/2023) pagi.
Korban mengalami sakit muntah-muntah dan sempat dibawa ke RS Pertiwi, Makassar kemudian dibawa ke UGD RS Labuang Baji.
Dilansir dari TribunJeneponto.com, korban diduga meninggal karena pihak RS Labuang Baji salah suntik.
Kini, jasad korban telah dibawa kembali ke Jeneponto oleh kedua orang tuanya yang bernama Aco Dg Sukri (43) dan Miranti (29).
Baca juga: Update Kasus Jari Bayi Tergunting Perawat: RS Beri Uang Santunan, Pihak Korban akan Cabut Laporan
Sementara itu, pihak RS Labuang Baji Makassar menggelar konferensi pers terkait penyebab meninggalnya bayi asal Jeneponto yang dikabarkan terjadi salah suntik, Selasa (28/2/2023) sore.
Ketua Komite Medik RS Labuang Baji, dr Ummu Atiah mengatakan, sebelum dirawat di RS Labuang Baji, korban sempat mendapat perawatan di RS Pertiwi.
Orang tua korban datang ke RS Labuang Baji dengan membawa hasil rotgen dari RS Pertiwi.
"Datang ke kita membawa hasil lab dan foto rotgen, di mana hasil foto rotgennya itu memang ada kecurigaan ada sumbatan pada bagian usus," paparnya.
Saat sampai di RS Labuang Baji, kondisi korban sudah lemah dan hemoglobinnya rendah.
"Kondisi anak saat datang kesini HB-nya sangat rendah sekitar 7,8, kemudian kita cek di sini menjadi 6, artinya HB nya terlalu rendah," imbuhnya.
Lantaran hal itu, pihak rumah sakit berupaya memulihkan kondisi korban terlebih dahulu sebelum dilakukan operasi.
Baca juga: Jari Bayi di Palembang Dipastikan Cacat Permanen karena Kesalahan Perawat, Kasus Berakhir Damai
"Prosesnya memang kita memperbaiki kondisi korban dulu baru kemudian kita merencanakan untuk lakukan operasi emergency, tapi tidak serta merta harus kita lakukan kalau kondisi umumnya tidak merugikan," lanjutnya.
Pihak rumah sakit juga telah menyiapkan transfusi darah dan memindahkannya ke ruang khusus perawatan anak.
Ia menambahkan, nyawa korban tidak bisa tertolong karena kondisinya terus melemah.
Tidak hanya itu, upaya transfusi darah terhadap bayi malang itu disebut Atiah juga telah disiapkan.
"Kita persiapkan transfusi dan segala macamnya dan kita pindahkan dari UGD masuk ke perawatan PICU ruang khusus perawatan untuk anak."
"Namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya pada saat jam 5 lewat dinyatakan meninggal dunia," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMakassar.com/Muslimin Emba) (TribunJeneponto.com/Muslimin Emba)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.