Keracunan Makanan di Bandung Barat, 1 Lansia Meninggal dan 216 Warga Alami Gejala Diare hingga Mual
Sebanyak 217 warga kecamatan Lembang, Bandung Barat mengalami keracunan makanan. Satu diantaranya meninggal dunia karena memiliki penyakit bawaan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang lansia di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bernama Karmah (71) meninggal karena mengalami keracunan makanan, Rabu (1/3/2023).
Korban merupakan salah satu dari 217 warga yang mengalami keracunan makanan saat menghadiri undangan pernikahan di salah satu rumah di desa Wangunsari, Kecamatan Lembang.
Para korban keracunan makanan mengalami gejala yang sama yakni diare, mual hingga muntah.
Kepala Desa Wangunsari, Diki Rohani, menjelaskan Karmah sempat dirawat di RSUD Lembang, namun korban memaksa pulang malam harinya.
Baca juga: Ratusan Warga Lembang Keracunan Usai Menghadiri Acara Pernikahan
"Lalu atas permohonan dan persetujuan pihak keluarga, akhirnya korban diizinkan pulang ke rumah."
"Tapi tadi sekitar pukul 07.58 WIB, kabar meninggalnya beliau sampai ke kami," ungkapnya, Rabu (1/3/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Ia menambahkan korban memiliki riwayat penyakit bawaan yakni darah tinggi.
"Katanya sudah beberapa kali dibawa ke rumah sakit, tapi kata suami dan anaknya, ibu ini sering meronta, terutama saat beliau sudah merasakan panas," jelasnya.
Menurutnya korban tidak menghadiri undangan pernikahan, namun mendapat bungkusan makanan dari warga yang mengadakan acara pernikahan.
"Beliau mendapat makanan itu dianterin karena bagian dari keluarganya, terus beliau makan nasi, sop, rolade, dan beef steak," imbuhnya.
Jumlah korban keracunan makanan untuk sementara tercatat 217 orang.
Baca juga: 56 Pelajar di Bogor Keracunan Massal, Alami Mual dan Pusing hingga Dilarikan ke RS
Warga yang mengalami keracunan makanan ini sudah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
"Saya tidak main-main menyikapi peristiwa ini, makanya kami sisir semuanya. Bahkan kami juga terus komunikasi dengan kampung yang agak jauh, tak hanya di Cijengkol," terangnya..
Diki Rohani mengatakan jumlah korban masih ada kemungkinan bertambah karena acara hajatan pernikahan tersebut dihadiri sekitar 500 orang.