Fakta-fakta Longsor di Natuna: BPBD Minta Bijak soal Info yang Beredar hingga Kesaksian Warga
Inilah fakta-fakta soal longsor yang terjadi di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (6/3/2023).
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Pihak BNPB juga akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Ia juga mengatakan, korban yang hilang cukup banyak, serta data yang diperoleh masih bisa bertambah.
Baca juga: Alat Berat Belum Dikerahkan dalam Proses Evakuasi Korban Longsor di Natuna Karena Jalan Terputus
Evakuasi juga membutuhkan kehati-hatian karena kondisi lokasi yang berada di pinggir tebing.
"Posisi desa ini sebenarnya memanjang di pinggir bibir tebing," ujarnya.
Lokasi Sulit Dijangkau
Muhammad Hasdi mengatakan, tanah longsor menerjang dua desa, yakni Gentong dan Air Nusa di Pulau Serasan.
Lokasi tersebut juga termasuk sulit untuk diakses.
Jarak dari ibu kota Kabupaten Natuna bisa berjam-jam.
"Lokasi bencana kondisinya salah satu kecamatan dan satu pulau di Kabupaten Natuna yang berjarak 5-6 jam dari Natuna atau Ranai Kota.
Karena dalam satu pulau, kondisinya medan cukup berat, berada di tengah Laut China Selatan atau Laut Natuna," kata Hasdi dikutip dari kanal YouTube tvOneNews.
Kondisi listrik yang mati serta jaringan komunikasi yang terputus juga membuat informasi yang didapatkan sedikit terhambat.
Baca juga: Longsor di Natuna, Warga Dengar Suara Gemuruh, 15 Orang Dilaporkan Meninggal dan 42 Hilang
Ditanya soal proses evakuasi, pihak berwenang setempat melakukan dengan cara manual karena tidak adanya alat berat.
Hasdi menambahkan, tim gabungan dari Kabupaten Natuna juga sudah menuju lokasi longsor, Senin (6/3/2023) sore.
"TNI/Polri dan pemerintah daerah terkait akan melakukan asesmen," imbuhnya.