Banjir di Lahat Telan 1 Korban Jiwa dan 4 Rumah Hanyut hingga Akses Jembatan Terputus
Inilah kabar terbar banjir di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan yang diakibatkan dari intensitas hujan yang tinggi
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Hujan lebat dengan intensitas tinggi membuat sungai Lematang di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan meluap.
Luapan tersebut pun membuat wilayah di sepanjang aliran sungai terendam air, Kamis (9/3/2023).
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Lahat ini menelan satu korban jiwa.
Abdul Muhari selaku Plt Kapala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, dari data sementara ada 120 rumah yang terendam banjir.
Banjir juga mengakibatkan satu jembatan penghubung Kelurahan Natal dan Kelurahan Bandar Agung terputus.
"Lebih lanjut, akses jembatan yang menghubungkan Lahat dan Pagaralam di Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang juga terdampak hingga menghambat lalu lintas tersendat dan belum kondusif," ungkapnya dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Baca juga: Banjir Bandang di Lahat & OKU Selatan, Jumlah Korban, Dampak Kerusakan Rumah, Sawah & Fasilitas Umum
Pihaknya juga mengimbau masyarakat di sepanjang Sungai Lematang untuk menjauh dari aliran sungai.
Sebagai penanganan darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel juga telah mendistribusikan paket logistik untuk warga terdampak.
Ditambahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, hingga Sabtu (11/3/2023), masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga sedang disertai petir.
"Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau agar masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghindari potensi bahaya bencana banjir," pungkasnya.
Rumah Hanyut
Banjir juga menyebabkan empat rumah warga di Desa Lubuk Sepang, Pulau Pinang hanyut terbawa banjir bandang.
Baca juga: Banjir di Lahat, Misna Masih Terbayang Rumahnya Hanyut: Air Deras Datang Seperti Gelombang
Mengutip TribunSumsel.com, Kepala Desa Lubuk Sepang, Verli Trinurhadi mengatakan, di wilayahnya ada 95 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.
Banjir juga mengakibatkan 75 unit rumah terendam dan rusak ringan.
Bocah 11 Tahun Tewas Terseret
Banjir juga menyebabkan satu korban jiwa.
Korban bernama Giga Danuri tersebut masih berusia 11 tahun.
Adanya korban dibenarkan Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Ansori.
"Korban beralamat di Bedeng RD. PJKA Kec. Lahat," ujar Ansori.
Mengutip TribunSumsel.com, Ansori juga mengimbau masyarakat di sepanjang aliran Sungai Sematang untuk menjauh.
"Tim Gabungan TNI,BPBD dan SAR Kab. Lahat masih melakukan pencarian korban serta melakukan pendataan kerugian akibat banjir dan memberikan himbauan kepada masyarakat di sepanjang aliran Sungai Lematang agar menjauh dari aliran sungai," ujarnya.
Baca juga: Air Sungai Lematang Meluap hingga ke Jalan, Lintas Muara Enim-Lahat Lumpuh, Kendaraan Terjebak Macet
Lintas Muara Enim-Lahat Lumpuh
Banjir juga mengakibatkan kemacetan parah di Jalan Lintas Muara Enim-Lahat atau tepatnya di perbatasan Desa Arahan dan Desa Banjar Sari Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, Kamis (9/3/2023) sore.
Kemacetan terjadi hingga lima jam, sejak pukul 18.00-23.00 WIB.
"Macet terjadi dari sebelum magrib tadi karena air Lematang yang meluap hingga ke jalan," ujar Sari, salah satu warga yang terjebak macet.
Sripoku.com melansir, air sungai yang meninggi dan aliran yang deras membuat kendaraan tak bisa melintasi jembatan.
"Airnya cukup tinggi dan deras, mobil dan motor tidak bisa lewat sehingga terjadi kemacetan yang parah," ucap Sari.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSumsel.com, Yohanes Tri Nugroho/Shinta Dwi Anggraini)(Sripoku.com, Oki Permadani)