Berikut Data Aktivitas Gunung Merapi Sebelum Erupsi Hari Ini: Mulai 2 Maret
Sebelum mengalami erupsi hari ini, Sabtu (11/3/2023), terjadi beberapa aktivitas vulkanik di Gunung Merapi.
Editor: Erik S
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BPPTKG akan terus memantau perkembangan aktivitas Merapi, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
8 MARET 2023
Aktivitas Gunung Merapi Rabu (8/3/2023), tercatat landai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG, Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah, berawan, dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 16-20°C, kelembaban udara 66-99 persen dan tekanan udara 566-685 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas, hingga kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati,” tutur Agus.
Gempa guguran terjadi sebanyak 12 kali dengan amplitudo 4-7 mm berdurasi 24,5-67,1 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak dua kali dengan amplitudo 4-7 mm, S-ap 0,3-0,5 detik berdurasi 5,3-6,6 detik.
Vulkanik dalam terjadi sebanyak 22 kali dengan amplitudo 7-24 mm, S-P 0,5-1,4 detik berdurasi 8,2-10,5 detik.
Tektonik jauh terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 2-4 mm. s-P 6,4-79,2 detik berdurasi 57,6-63,9 detik.
Baca juga: Berikut Data 11 Kecamatan Sebaran Abu Vulkanik Erupsi
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelas Agus.
Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
9 MARET 2023
Gunung Merapi (2968 mdpl) tercatat mengalami 13 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-19 mm, Durasi: 11,6-186 detik) selama masa pengamatan Kamis (9/3/2023), pukul 00.00-06.00 WIB.
Sejauh ini, status siaga (Level III) untuk Gunung Merapi pun masih ditetapkan.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut, cuaca Merapi cenderung cerah dan berawan, dengan angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Kemudian, suhu udara berada di kisaran 17,5-20 °C, kelembaban udara 66-97 persen, dan tekanan udara 873,5-917,9 mmHg.
Visual gunung berapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut tampak jelas sepanjang periode pengamatan ini.
Asap kawah bertekanan lemah pun teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG Yogyakarta juga memaparkan potensi bahaya terkini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
11 MARET 2023 (Pagi Pukul 00:00 - 06:00 WIB)
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 700 meter ke barat daya, Sabtu (11/3/2023).
Hal tersebut didapatkan dari hasil pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB.
Berdasarkan pengamatan meteorologi, terpantau cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Suhu udara 13-21°C, kelembaban udara 74-97 persen, dan tekanan udara 567-685 mmHg.
Visual Gunung Merapi jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.
Kegempaan guguran (Jumlah: 10, Amplitudo: 4-9 mm, Durasi: 35.1-121 detik), Vulkanik Dangkal (Jumlah: 1, Amplitudo: 31 mm, Durasi: 10.4 detik), dan Vulkanik Dalam (Jumlah: 20, Amplitudo: 7-23 mm, S-P: 0.6-0.9 detik, Durasi: 8.9-9.9 detik)
Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Itulah histori aktivitas Gunung Merapi sebelum mengalami erupsi Sabtu, 11 Maret 2023. (Tribunjogja.com/ANR)
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul HISTORI Aktivitas Gunung Merapi Sebelum Erupsi Sabtu 11 Maret 2023, Guguran Berkali-kali