Memasuki Bulan Kedua Penyanderaan, Pilot Susi Air Mengaku Rindu Keluarga dan Ingin Pulang
Captain Phillip Mark Methrtens sudah disandera sejak 7 Februari 2023 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Lalu di sampingnya ada Egianus Kogoya dan anak buahnya yang membawa senjata laras panjang serta panah.
Kapten Philip saat itu berbicara dalam bahasa inggris dan menyampaikan pesan untuk keluarganya. Terdengar Philip juga menyebut dua nama beberapa kali yang ternyata adalah istri dan anaknya.
"Iya Maria itu istrinya dan Jacob anaknya (Philip)," kata Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Panglima TNI Tolak Bantuan Pemerintah Selandia Baru Selamatkan Pilot Susi Air: Kita Masih Mampu
Rindu Keluarga
Dalam video itu, Kapten Philip menyampaikan beberapa hal, antara lain terkait kondisinya selama penyanderaan hingga kerinduannya kepada keluarga.
Philip mengaku ingin segera pulang dan berkumpul dengan keluarganya.
"Untuk keluargaku, saya juga sangat menyayangi kalian, jangan terlalu mengkhawatirkanku, ini membutuhkan kesabaran yang kuat dan saya harap kita dapat segera berkumpul kembali," kata Philip dalam video itu.
Kondisinya Baik-baik Saja
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengklaim kondisi pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens baik-baik saja.
Diketahui, Kapten Philip disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.
"Kondisinya baik-baik saja, aman dan sehat," kata Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Jumat (10/3/2023).
Sebby Sambom juga memberikan sejumlah foto dan video Kapten Philip.
Dalam foto dan video yang berikan, tampak Kapten Philip mengenakan jaket biru diapit oleh sejumlah anggot KKB.
TPNPB-OPM, dalam satu di antara video yang diberikan, meminta Selandia Baru untuk mengambil tindakan.
Baca juga: 30 Hari Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB, Satgas Damai Cartenz: Area Pencarian Diperluas