Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Warga Tewas akibat Ledakan di Malang, Korban Dikenal Sering Buat Petasan Sebelum Ramadan

Ledakan yang terjadi di Kasembon, Malang, Jatim, diduga karena bahan baku petasan. Korban meninggal dikenal sering membuat petasan sebelum Ramadan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Seorang Warga Tewas akibat Ledakan di Malang, Korban Dikenal Sering Buat Petasan Sebelum Ramadan
SURYA/PURWANTO
Petugas kepolisian memasang garis pembatas di area lokasi ledakan diduga akibat bahan baku petasan di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, (12/3/2023). Akibat ledakan tersebut satu orang meninggal dunia dan tiga rumah rusak berat. SURYA/PURWANTO 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bernama Ahmad Hasan Rifai (20) meninggal karena ledakan, Sabtu (11/3/2023) malam.

Polisi masih mendalami penyebab ledakan.

Dugaan sementara, ledakan tersebut berasal dari bahan baku petasan.

Selain menewaskan seorang warga, ledakan yang terjadi pada malam hari itu mengakibatkan dua warga lainnya mengalami luka-luka, yakni M Riski Abdulah (14) dan Sarifuddin (11).

Seorang warga setempat, Johan (17), mengatakan korban yang meninggal dikenal sering membuat petasan sebelum bulan Ramadan.

Menurut Johan, Ahmad Hasan selalu meracik sendiri bahan petasannya.

Baca juga: Sosok Satu Keluarga Korban Tewas Ledakan di Blitar, Pembuat Petasan saat Ramadan Tahun Lalu

"Memang, korban Hasan ini sering membuat petasan, khususnya saat menjelang bulan puasa."

Berita Rekomendasi

"Dia ini meracik sendiri obatnya (bahan baku petasan)," terangnya, Minggu (12/3/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

"Korban ini teman bermain saya sejak kecil. Sejak di SMK, korban ini bikin petasan dan sering melakukan eksperimen," imbuhnya.

Johan menambahkan, selama ini korban bekerja di Gresik, Jawa Timur dan pulang ke rumah seminggu sekali.

Rumah tempat korban membuat petasan merupakan rumah kosong yang dulu ditinggali oleh kakek korban yang kini sudah meninggal.

"Tiap seminggu sekali, selalu pulang ke sini. Dua rumah yang meledak itu adalah rumah kosong peninggalan mbah-nya."

"Biasanya, difungsikan sebagai dapur apabila ada kegiatan slametan (hajatan). Kalau rumah orang tuanya korban, ada di pojokan dekat rumah mbah-nya yang hancur itu," bebernya.

Seorang warga lainnya, Kusrin (72), mengatakan ledakan terjadi setelah warga selesai salat Maghrib.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Ledakan Bahan Baku Petasan di Blitar, Keluarga Tertimpa Tembok saat Tidur

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas