Aktivitas Terkini Gunung Merapi 13 Maret 2023, Hingga Pukul 06.00 WIB Terjadi 32 Kali Gempa Guguran
Hingga pukul 06.00 WIB, erupsi Gunung Merapi menghasilkan 32 kali gempa guguran.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gunung Merapi yang terletak di antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah pada Senin (13/3/2023), tepatnya pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, menghasilkan 32 kali gempa guguran.
Dikutip dari laman resmi magma.esdm.go.id, terkait pengamatan kegempaan gunung ini, terjadi 1 kali gempa awan panas guguran, dengan amplitudo 60 mm dan lama gempa 104,5 detik.
Kemudian terjadi pula 32 kali gempa guguran, dengn amplitudo 3 hingga 39 mm, serta lama gempa mencapai 26,7 hingga 143, 8 detik.
Lalu terjadi 9 kali gempa hybrid atau fase banyak, dengan amplitudo 3 hingga 4m, dan lama gempa mencapai 5,7 hingga 6,9 detik.
Baca juga: Pasca Erupsi Merapi, Warga Krinjing Mulai Bersihkan Sisa-sisa Abu Vulkanik
Sedangkan untuk pengamatan visual, asap kawah utama diamati berwarna putih, dengan intensitas sedang tinggi mencapai sekitar 50 hingga 100 meter dari puncak.
Sedangkan untuk cuaca terpantau cerah hingga berawan, angin pun bergerak lemah hingga sedang ke arah Barat.
Gunung Merapi yang terletak di antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah telah erupsi dan memuntahkan guguran lava dan awan panas pada Sabtu, 11 Maret 2023.
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menetapkan tingkat aktivitas gunung tersebut ke level siaga sejak 5 November 2020.
Sementara itu, gunung ini dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021, ini ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran dan guguran awan panas.
Perlu diketahui, saat ini gunung api di pulau Jawa ini memiliki 2 kubah lava yakni Kubah Lava Barat Daya dan Kuba Lava Tengah Kawah.
Baca juga: Update Erupsi Gunung Merapi: Guguran Awan Panas Masih Terjadi pada Malam Hari Minggu 12 Maret 2023
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan bahwa jika dilihat berdasarkan analisis foto udara pada 13 Januari 2023, volume Kubah Lava Barat Daya terhitung sebesar 1.598.700 meter kubik.
Sedangkan volume Kubah Lava Tengah Kawah sebesar 2.267.400 meter kubik.
Jika dua kubah lava ini mengalami longsor secara massive, maka berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimum 7 km ke arah Barat Daya dan 5 km ke arah Selatan dan Tenggara.
Terkait aktivitas Gunung Merapi pada Sabtu kemarin, tepatnya pukul 12.12 WIB, terjadi rentetan guguran awan panas di gunung tersebut yang bersumber dari longsoran Kubah Lava Barat Daya.
"Hingga pukul 15.00 WIB (siang kemarin), tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 km ke arah Barat Daya, yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak," kata Agus, dalam rilis di laman resmi Magma ESDM, Sabtu (11/3/2023).
Pada saat kejadian, kata dia, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah Barat Laut Utara.
Inilah yang menyebabkan Magelang menjadi Kabupaten/Kota yang terdampak awan panas guguran ini, dengan 11 Kecamatan dilanda hujan abu pada Sabtu siang jelang sore.
"Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat, terutama di sisi Barat Laut Utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang," jelas Agus.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Kamis (11/3/2023) siang, telah berdampak pada 11 Kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: Jalanan Desa Krinjing Magelang yang Diselimuti Abu Merapi Disemprot Water Canon
Sistem Informasi Kebencanaan Kabupaten (SIKK) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan guguran awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi terjadi pada pukul 12.12 WIB, ke arah Kali atau Sungao Bebeng atau Krasak.
Erupsi pun disebut masih berlangsung hingga saat ini, dan masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah berbahaya, tepatnya 7 km dari puncak gunung di alur Sungai Bebeng dan Krasak.
Sementara itu, tercatat hingga pukul 14.00 WIB, sebaran abu akibat erupsi gunung ini berdampak pada 11 kecamatan di Kabupaten Magelang.
Mulai dari Kecamatan Sawangan yang meliputi Desa Ketep dan Wonolelo.
Lalu Kecamatan Dukun yang terdiri dari 7 desa yakni Desa Paten, Sengi, Ngargomulyo, Keningar, Sewukan, Mangunsuko dan Desa Krinjing.
Kemudian Kecamatan Candimulyo meliputi Desa Surojoyo, Giyanti dan Bateh.
Kecamatan Pakis yakni Desa Pakis, Bawang, Kajangkoso dan Pogalan.
Selanjutnya Kecamatan Tegalrejo, antara lain Desa Kebonagung, Mangunrejo, Sukorejo, Purwosari, Donorojo, Ngadirejo, Klopo, Japan, Tegalrejo dan Desa Banyuurip.
Ada pula Kecamatan Tempuran, dengan yang terdampak meliputi Desa Prejegsari, Pringombo, Growong dan Kemutuk.
Lalu Kecamatan Bandongan dengan Desa Trasan, Banyuwangi, Salamkanci, Bandongan, Kebonagung dan Kalegen.
Kecamatan Windusari yakni Desa Windusari.
Kemudian Kecamatan Kaliangkrik meliputi Desa Beseran dan Balekerto.
Kecamatan Ngablak yakni Desa Ngablak, serta Kecamatan Mertoyudan dengan Desa Mantenan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.