Kematian Dokter Mawartih Janggal, PDPI Papua: Ada Beberapa Tulang Rusak yang Patah
Kejanggalan itu, kata dr Hendra Sihombing, ditemukan dari kondisi mayat Mawartih yang terdapat luka lebam.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Seorang dokter asal Makassar ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya di daerah RSUD Nabire, Papua, beberapa hari lalu.
Dokter itu diketahui bernama dr Mawartih Susanty, SpP.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Papua, dr Hendra Sihombing, mengaku mendapati adanya kejanggalan dibalik meninggalnya dr Mawartih Susanty.
Baca juga: Sosok Mawartih Susanty, Dokter yang Meninggal Tak Wajar di Nabire Papua
Kejanggalan itu, kata dr Hendra Sihombing, ditemukan dari kondisi mayat Mawartih yang terdapat luka lebam.
"Informasi yang saya dapatkan seperti itu (ada kejanggalan)," kata dr Hendra Sihombing kepada wartawan seusai melayat di rumah duka Jl Mannuruki II, Lorong I, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (13/3/2023) siang.
"Ada lebam bahkan dari pihak keluarga menyampaikan badan itu punggung belakang biru, ada darah di leher dan ada beberapa tulang rusak yang patah," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya mengaku tetap menunggu hasil otopsi yang dilakukan Biddokkes Polda Sulsel.
"Kami sangat berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus ini untuk mendapatkan titik terang penyelesaian yang terbaik," ujar dr Hendra.
Baca juga: Jejak Pengabdian dr Mawar Dipuji, Jadi Dokter PTT di Kalteng dan Tolikara Usai Lulus dari FK Unhas
Pun jika terbukti adanya dugaan kasus pembunuhan dibalik kematian dokter asal Makassar itu, dr Hendra meminta pelaku segera ditangkap.
"Dan pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai dengan UU dan hukum yang berlaku di NKRI," tegasnya.
Kejanggalan Juga Diungkap Keluarga
Kejanggalan itu terlihat dari jenazah almarhuma yang kabarnya terdapat ada dugaan tanda-tanda kekerasan.
"Kalau dari fotonya (almarhum Mawartih Susanty) memang ada tanda-tanda (kekerasan), nanti hasil otopsi yang ungkapkan," ucap salah satu kerabat almarhum yang dihampiri.
Dugaan kejanggalan itu juga diungkapkan perwakilan keluarga almarhum, Mayor Inf Sermon Runtuk saat menyampaikan duka jelang pelepasan jenazah ke pekuburan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.