Pria Asal Medan Ngaku Sebagai Nabi, Ternyata Sudah Miliki Sejumlah Pengikut
Selain mengaku sebagai nabi, pria asal Medan Sumatera Utara ini juga meminta tumbah kepada para pengikutnya sebagai sesaji para leluhur.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Warga Donggala, Sulawesi Tengah dihebohkan dengan sosok pria yang mengaku sebagai seorang nabi.
Pria asal Medan yang belum diketahui identitasnya itu bahkan sudah memiliki pengikut.
Para pengikutnya itu juga beragam, ada yang dari Bitung dan juga Batam.
Usut punya usut, pria tersebut mendapatkan pengikut dari warga yang singgah untuk menunaikan salat di Musala Uwentira, Donggala.
Pria tersebut tinggal di Musala Uwentira, Donggala selama 10 hari.
Namun, saat ditanya terkait identitas seperti nama, mereka enggan menjawabnya.
Baca juga: Video Putri Keraton Jogja Naik Becak Viral Lagi, Sosoknya Kini Dibandingkan dengan Anak Pejabat Lain
Berdasarkan keterangan dari salah satu pengikutnya asal Bitung, dirinya mengikuti pria mengaku nabi itu karena kehidupannya sangat sulit.
Setelah tiga tahun menjadi pengikut orang lelaki tersebut, beberapa pengikut menerima uang.
Tak berhenti sampai di situ saja, hal mengejutkan lainnya dari pria berambut panjang dan memiliki jenggot itu yakni saat ia meminta tumbal ke para pengikutnya.
Seorang yang mengaku nabi itu menjelaskan bahwa mereka meyakini ada wali atau utusan dari Allah SWT, diminta mempersiapkan kiamat yang sudah dekat dengan wajib berikan tumbal.
Tumbal tersebut berupa hewan ternak yang disembelih sebagai sajen ke para leluhur.
Warga yang mengetahui pria tersebut memiliki aliran menyimpang akhirnya melaporkannya ke pihak kepolisian.
Dikutip dari TribunPalu.com, Kapolsek Labuan Iptu Syarif menyebut pria asal Medan itu akhirnya diusir oleh masyarakat, tokoh adat serta tokoh agam sekitar.
“Ada satu orang yang mengaku sebagai nabi dan empat lainnya mengaku sebagai pengikut. Kami sudah mediasi bersama kades, tokoh adat, tokoh agama dan puluhan warga, kesepakatan mengusir mereka dari situ, katanya sudah 10 hari disitu," jelas Iptu Syarif via WhatsApp, Rabu (15/3/2023).
Keputusan para warga dan tokoh ulama sekitar untuk mengusir pria tersebut lantaran aksinya itu dianggap telah menyimpang dari ajaran agama Islam.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palu, Mulkus Kisman juga ikut buka suara terkait kasus yang tengah ramai diperbincangkan ini.
Menurutnya, pengakuan pria tersebut juga bertentangan dengan akidah rukun Islam.
"Semua itu berkaitan dengan akidah dan rukun Islam, sementara Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir yang diutus oleh Allah," ucap Mulkus kepada TribunPalu.com, Rabu (15/3/2023).
Mulkus menyampaikan bahwa Alquran juga menjelaskan setelah Nabi Muhammad tak ada lagi Nabi setelahnya.
"Beliau adalah penutup dari para nabi," ujarnya.
Mulkus berharap, masyarakat Sulawesi Tengah perlu memperdalam dan memperkuat akidah yang sesuai agar tidak mudah percaya kepada orang tertentu.
"Diharapkan warga dapat perkuat iman dan bagi pihak berwajib dapat memproses apa yang dilakukan pria itu karena terbilang penistaan agama," jelasnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunPalu/Rian Afdhal) (TribunPalu/Fadhila Amalia)