Bupati Bandung Sayangkan Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia
Bupati Bandung Dadang Supriatna turut buka suara soal gagalnya gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Bandung Dadang Supriatna turut buka suara soal gagalnya gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia.
Pasalnya, Stadion Si Jalak Harupat gagal dipakai untuk bertanding.
Padahal, Stadion Si Jalak Harupat telah dipersiapkan untuk tempat babak penyisihan Piala Dunia U20.
Perbaikan-perbaikan juga telah lama dilakukan.
Dadang mengaku menyayangkan keputusan gagalnya gelaran Piala Dunia U20.
Meski begitu, ia tetap menghormati keputusan FIFA.
"Walau bagaimanapun FIFA yang memiliki kewenangan," ujar Dadang seperti yang diwartakan TribunJabar.id.
Baca juga: Klarifikasi I Wayan Koster setelah Piala Dunia U20 Indonesia Batal, Minta FIFA Berlaku Adil
Ia juga mengatakan, peristiwa ini bisa diambil hikmah yang positif.
Dadang mengimbau masyarakat untuk tidak memperpanjang konflik.
"Jangan membuat keutuhan, persatuan, dan kesatuan kita sebagai bangsa terpecah. Tidak perlu memperpanjang konflik di antara kita," kata Dadang.
Pihaknya juga mendukung upaya yang dilakukan PSSI yang kembali melobi FIFA.
"Kita sebenarnya masih sangat berharap agar tetap bisa dilaksanakan di Indonesia. Mendukung apa yang menjadi kebijakan pak presiden dan turut mendoakan agar Ketua Umum Pak Erick Tohir berhasil melobi FIFA dalam pertemuan di Doha," katanya.
Respons Wayan Koster
Gubernur Bali I Wayan Koster yang sempat menolak Tim Israel bermain di Bali pun angkat bicara.
Koster juga mengatakan, Bali merupakan wilayah yang menjadi pusat spiritual dan mengedepankan kedamaian dan kemanusiaan.
Baca juga: Polres Tarakan Ringkus Pencuri Warung, Pelaku Anak Pemilik, Gasak Uang hingga Rokok
"Sebagai pecinta bola, Saya sebagai Gubernur Bali sesungguhnya sangat mengharapkan Kejuaraan Dunia FIFA U-20 juga dilaksanakan di Bali."
"Namun event ini tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan Bung Karno."
"Oleh karena itu, Saya juga tidak berharap atas keputusan FIFA yang membatalkan Kejuaraan Dunia FIFA U-20 di Indonesia, meskipun Pemerintah Pusat telah berupaya keras melakukan komunikasi dengan Presiden FIFA," ungkap Koster.
Selain itu Koster juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah melakukan upaya-upaya agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Ia juga mengajak masyarakat bali untuk mendoakan FIFA, agar asosiasi sepak bola dunia tersebut tersadar dan mencoret Tim Israel.
"Saya mengajak masyarakat Bali untuk mendoakan bersama agar FIFA tergerak hatinya untuk tetap berlaku adil dengan mencoret Tim Israel dalam Kejuaraan Dunia FIFA U-20, sama dengan sikapnya ketika mencoret Tim Rusia dalam Kejuaraan Dunia FIFA Tahun 2022 di Qatar," ucapnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Lutfi Ahmad Mauludin)