Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awal Mula Penemuan Jasad Dokter Mawar, Kecurigaan Keluarga hingga Terungkapnya Pelaku Pembunuhan

Dokter Mawar ternyata dibunuh oleh seorang petugas kebersihan di RSUD Nabire tempat korban bekerja. Polisi menangkap tersangka KY sebagai pelaku.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Awal Mula Penemuan Jasad Dokter Mawar, Kecurigaan Keluarga hingga Terungkapnya Pelaku Pembunuhan
Tribun-Papua.com/Istimewa
Dokter Mawar ternyata dibunuh oleh seorang petugas kebersihan di RSUD Nabire tempat korban bekerja. Polisi menangkap tersangka KY sebagai pelaku pembunuhan Dokter Mawar. 

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, penanaganan kasus ini dilakukan dengan kehati-hatian.

"Kami kembangkan dengan menggunakan Scientific Crime Investigation dilakukan dengan penuh kehati-hatian," kata Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Rabu (29/3/2023).

Kemudian polisi memanggil ulang para saksi yang diduga terlibat dalam kasus itu, hingga akhirnya menjurus kepada KY yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Penyidik juga menemukan ponsel yang disembunyikan oleh tersangka di salah satu ruang di RSUD Nabire.

Fakhiri mengatakan, Dokter Mawar dibunuh oleh seorang petugas kebersihan RSUD Nabire berinisial KY. Kepada polisi, KY mengaku sakit hati.

Hingga kini polisi masih menyelidiki apakah ada kemungkinan tersangka lain dalam kasus ini.

KY mengaku membunuh dokter Mawartih Susanti karena kecewa pemotongan honor Covid-19.

BERITA REKOMENDASI

Keterangan tersebut disampaikan Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri.

"Melalui pengakuan sementara KY kepada penyidik yaitu sakit hati. Karena ada pemotongan jasa insentif Covid-19 tahun 2020. Sehingga hal itulah dia lakukan pembunuhan terhadap dokter Mawar," ujar Fakhiri dalam konferensi pers di Jayapura, Rabu (29/3/2023).

Sosok dr Mawartih Susanty

Dikutip dari akun Linkedin miliknya, dr Mawartih Susanty menyelesaikan S1 kedokteran dari Universitas Hasanuddin pada 2004.

Dokter Mawar kemudian menempuh pendidikan spesialis Pulmonologi dan Ilmu Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Menurut keterangan Ketua IDI Cabang Nabire Dr Oktovianus Saranga, SpOG, dr Mawartih sudah berdinas sejak 5 tahun lalu di Nabire.

Tidak hanya sebagai dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire, dr Mawartih diketahui banyak berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan edukasi yang diadakan oleh IDI maupun pemerintah setempat.

"Beliau juga dikenal ramah dan selalu menolong orang. IDI Nabire siap membantu penyelidikan penyebab meninggalnya beliau," ungkap dr Oktovianus. 

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan bahwa mendiang dr Mawar adalah sosok dokter yang penuh dedikasi, cinta dan tanggung jawab akan profesinya.

Kecintaannya ini dibuktikan dengan menjadi dokter spesialis paru satu-satunya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, selama 6 tahun.

Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT menyatakan sangat mengagumi jejak pengabdian Dr Mawartih Susanti, SpP sejak lulus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2004.

Diketahui jika dr Mawar, mengabdi sebagai PTT (Pegawai Tidak Tetap) di dua tempat yaitu di Wilayah Kalimantan Tengah dan kemudian PTT di Tolikara, Papua.

Selepas Pendidikan Spesialis Paru Universitas Airlangga Surabaya, dr Mawartih memilih Nabire sebagai tempat pengadian hingga akhir hayatnya 9 Maret 2023.

PB IDI dan segenap anggota IDI menyampaikan duka cita mendalam untuk keluarga almarhumah, dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul KRONOLOGI Pembunuhan Dokter Mawartih, Pelaku Petugas Kebersihan RSUD Nabire

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas