Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Bripda DK, Personel Ditsamapta Polda Banten yang Tewas Tak Wajar, Baru 1,3 Tahun Jadi Polisi

Sosok Bripda DK, Personel Ditsamapta Polda Banten yang tewas tak wajar di kamar rumahnya, Jumat (31/3/2023).

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sosok Bripda DK, Personel Ditsamapta Polda Banten yang Tewas Tak Wajar, Baru 1,3 Tahun Jadi Polisi
ThinkStock via Kompas
Ilustrasi tewas - Sosok Bripda DK, Personel Ditsamapta Polda Banten yang tewas tak wajar di kamar rumahnya, Jumat (31/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang polisi berinisial Bripda DK (21), ditemukan tewas tak wajar, Jumat (31/3/2023).

Anggota Ditsamapta Polda Banten itu ditemukan tewas di kamar rumahnya di Griya Baladika Asri, Kelurahan Dragong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten.

Bripda DK diduga mengakhiri hidupnya menggunakan senjata api laras panjang jenis SS1 V2

Korban ditemukan dalam posisi terlentang meniduri senjata api laras panjang.

Lantas, siapakah sosok Bripda DK?

Dilansir TribunBanten.com, merupakan anggota Ditsamapta Polda Banten.

Baca juga: Anggota Polda Banten Meninggal Tak Wajar: Kronologi dan Kesaksian Ibu dari Bripda DK

Ia baru 1,3 tahun menjadi anggota Polri.

BERITA REKOMENDASI

Bripda DK merupakan anak tunggal.

Sehari sebelum tewas, pada Kamis (30/3/2023), Bripda DK baru selesai dinas luar kota di PLTU Suralaya, Kota Cilegon.

Kepada sang ibu, DK sempat mengeluh ingin meminta mutasi.

Hal itu diungkapkan oleh Wulan yang merupakan tetangga korban.

Menurut Wulan, ibu korban sempat bercerita bahwa anaknya ingin mutasi ke Tangerang sambil kuliah di sana.

Selain itu, lanjut Wulan, pada Kamis malam, korban sempat menghitung peluru.

"Pada Kamis malam, ibu almarhum sempat menghitung peluru."

"Korban sempat berkata ini (senjata api) besok mau diserahkan ke Polda," ungkap Wulan, Jumat.

"Ini cerita ibu korban yah, yang bercerita ke saya," imbuhnya.

bripda dk
Suasana rumah Bripda DK anggota Polda Banten di Marniati menangis histeris melihat anaknya, Bripda DK yang merupakan anggota Polda Banten tergeletak bersimbah darah di atas tempat tidur.

Pada Kamis malam, diketahui di rumah hanya ada korban dan ibunya.

Sementara ayah korban berada di warung tempatnya berjualan buah yang terletak di depan komplek ruko Griya Baladika.

"Korban adalah anak satu-satunya. Saat malam itu cuma ada dia dan ibunya," terangnya.

Sempat Sahur Minum Air Putih

Sebelum tewas, Bripda DK sempat dibangunkan oleh sang ibu untuk sahur.

Bripda DK lantas keluar kamar untuk sahur, namun ia hanya minum air putih, lalu kembali ke kamar.

"Korban juga sempat ikut sahur tapi katanya cuma minum air putih doang terus masuk lagi ke dalam kamar," ungkap Wulan.

Terdengar Suara Letusan

Masih dikatakan Wulan, pada Jumat sekitar pukul 05.30 WIB, ibu korban sempat mendengar suara letusan.

Namun, ibu korban awalnya mengira letusan itu bersumber dari suara petasan.

Baca juga: Jenazah Anggota Polda Banten yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi di RS Bhayangkara

Ibu korban lantas mengecek ke kamar korban.

Betapa terkejutnya ibu korban mendapati putra semata wayangnya dalam posisi terlentang di kasur dengan kondisi bersimbah darah.

Melihat hal itu, ibu korban langsung teriak meminta tolong dan menelepon Wulan untuk membawa ambulans.

Ketika itu, korban masih bergerak dan masih terdengar suara rintihan.

"Ibu korban masih mendengar suara almarhum, makanya menghubungi saya disuruh bawa ambulans, untuk membawa korban semoga bisa diselematkan," ungkapnya.

Bahkan, kata Wulan, ibu korban juga sempat memindahkan tubuh anaknya.

Namun nahas, saat itu juga Bripda DK mengembuskan napas terakhirnya.

"Saat saya tiba di lokasi, tubuh ibu korban dipenuhi darah."

"Saat itu tubuh korban miring di atas kasur dengan kondisi senjata ada di belakang korban," bebernya.

Diduga Bunuh Diri

Baca juga: Anggota Polda Banten Tewas Diduga Bunuh Diri di Rumahnya, Ditemukan Senpi Laras Panjang

Masih dari laman TribunBanten.com, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, membenarkan terkait tewasnya Bripda DK.

Didik mengatakan, personel Ditsamapta Polda Banten itu tewas karena tertembak senjata api.

Dikatakan Didik, senjata api tersebut merupakan inventaris Polda Banten.

"Indikasi awal dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban meninggal karena bunuh diri."

"Namun, saat ini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil autopsi," terangnya, Jumat.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanten.com/Engkos Kosasih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas