Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Sumut Ungkap Bripka Arfan Saragih, Anggota Polres Samosir Akhiri Hidupnya Sendiri

Racun yang diminum bereaksi ke saluran makan hingga ke lambung, lalu saluran nafas kemudian disertai pendarahan pada rongga kepala akibat trauma

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kapolda Sumut Ungkap Bripka Arfan Saragih, Anggota Polres Samosir Akhiri Hidupnya Sendiri
TRIBUN MEDAN/HO
Bripka Arfan Saragih (kiri) dan suasana pengecekan TKP meninggalnya Bripka Arfan Saragih di Samosir, Minggu (26/3/2023) (kanan). 

Laporan Wartawan Tribun Medan Fredy Santoso

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Polda Sumut memastikan Bripka Arfan Saragih, anggota Polres Samosir tewas bunuh diri bukan dibunuh.

Ini merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan penyidik Polda Sumut sejak 25 Maret hingga 4 April.

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan, dari hasil pemeriksaan forensik dan ahli toksikologi yang dilakukan, Bripka Arfan meninggal karena lemas akibat menenggak racun sianida.

Racun yang diminumnya kemudian bereaksi ke saluran makan hingga ke lambung, lalu hingga ke saluran nafas kemudian disertai pendarahan pada rongga kepala akibat trauma tumpul.

Trauma tumpul yang dimaksud ialah memar di kepala karena adanya reaksi kejang yang menyebabkan kepalanya menghentak ke batu.

Baca juga: LPSK Soroti Kejanggalan Kematian Bripka Arfan Saragih, Istri Korban Minta Perlindungan

Dalam hal ini trauma tumpul dibagi menjadi dua, objek yang mendatangi benda atau akibat kejang dan benda yang mendatangi objek, seperti halnya dihantam.

BERITA REKOMENDASI

"Didukung keterangan ahli khususnya, ahli forensik, termasuk dukungan ahli toksikologi dan laboratorium forensik disimpulkan penyebab kematian korban disumpulkan korban mengalami mati lemas akibat masuknya sianida,"kata Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak, Selasa (4/4/2023) malam.

Kesimpulan berikutnya berdasarkan hasil visum yang dilakukan, tidak ditemukain tanda-tanda kekerasan yang disengaja terkait kematian Bripka Arfan.

Kemudian, tidak juga ditemukan adanya paksaan racun masuk ke tubuhnya.

Berikutnya, berdasarkan keterangan ahli tidak ada bercak racun sianida yang tercecer di tubuhnya apabila memang ada paksaan.

"Termasuk waktu di tkp, tim mencari sianida lain yang tinggal atau darah. Pada tanggal 25 tidak ditemukan,"kata Panca.


Kapolda juga menyampaikan fakta lainnya terkait pemesanan racun sianida yang dipesan Bripka Arfan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan digital forensik, racun dibeli secara online di Bogor melalui handphone miliknya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas