Pengasuh Ponpes di Batang Cabuli Puluhan Santriwati, Modusnya Dinikahi Secara Siri Tanpa Saksi
Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, kepolisian membawa sejumlah barang bukti seperti alas lantai, beberapa pakaian hingga kasur
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Dina Indriani
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Oknum pengasuh pondok pesantren di Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang diduga telah melakukan pencabulan terhadap puluhan santriwatinya.
Puluhan polisi diturunkan untuk melakukan penggeledahan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, kepolisian membawa sejumlah barang bukti seperti alas lantai, beberapa pakaian hingga kasur.
Proses olah TKP berlangsung mulai 08.30 hingga 13.30, dan saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Batang.
Baca juga: Ekspor Gak Harus Mahal, Pedagang Asal Batang Ini Kirim Ribuan Daster ke Singapura
Tidak hanya kepolisian tampak juga sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan dan Tim Dokkes Polres Batang yang melakukan visum terhadap santriwati ponpes tersebut.
"Terkait kasus tersebut benar terjadi, saat ini masih dalam penyelidikan kami, untuk selanjutnya kalau sudah terang benderang akan kami sampaikan, tunggu ya akan ada pers rilis," tutur Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun melalui Kasihumas Polres Batang, AKP Busono, Rabu (5/4/2023).
Kades Wonosegoro, Solichin membenarkan ada penyitaan barang bukti oleh kepolisian.
Ia menjadi saksi dan melihat ada penyitaan sekitar 12 barang bukti.
Solichin mengatakan tidak begitu kenal dengan oknum pengasuh pondok pesantren tersebut, dan hanya bertemu ketika pengasuh salat jumat.
"Santrinya dari luar semua, warga sini gak ada yang mondok di sini, rata rata dari luar dari daerah batang Pekalongan, kebanyakannya Pekalongan, Kajen," ucapnya.
Pihak warga enggan memondokkan anaknya di ponpes itu karena tidak boleh pulang, seluruh santri harus tinggal di pondok meski rumahnya di sebelah ponpes.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada Minggu (2/4/2023) malam ada lima santriwati yang melapor lalu pada Senin (3/4/2023) bertambah delapan santriwati yang melapor dan kemungkinan masih bertambah.
Seorang korban berinisial S (16) mengaku tiga kali diperlakukan tak senonoh oleh pengasuhnya.
Modus yang djpakai adalah para santriwati yang cantik dipanggil ke sebuah ruangan.
Dalam ruangan tersebut, santriwati dibilang masa depan tidak bagus dan untuk mencegah sial harus dinikahi.
Proses pernikahan siri hanya dilakukan antara pengasuhnya dan dirinya, tanpa saksi, hanya bersalaman lalu mengucap ijab kabul.(din)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pencabulan Oknum Pengasuh Ponpes di Batang, Modus Pilih Santriwati Cantik Diijab Kabul Akal-akalan