Daftar Korban Dukun Sadis di Banjarnegara yang Telah Teridentifikasi, Dua Diantaranya Ibu dan Anak
Inilah kabar terbaru soal kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet Tohari, dukun pengganda uang dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet Tohari, dukun pengganda uang dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Diketahui, Slamet telah melakukan pembunuhan kepada belasan orang.
Jasad dari para korbannya pun dikuburkan di sebuah kebun di Desa Balun, Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Total ada 12 orang yang menjadi korban Slamet.
Tersangka membunuh korbannya dengan meminumkan racun.
Sebelumnya, telah ada empat orang yang berhasil teridentifikasi dan cocok dengan DNA keluarga korban.
Terbaru, ada empat orang lagi yang telah teridentifikasi.
Baca juga: Sosok Theresia Dewi, Korban Pembunuhan Mbah Slamet Asal Magelang, Hilang Sejak November 2021
Dari rilis yang diterima Tribunnews.com, berikut ini daftar lengkap korban yang berhasil teridentifikasi:
1. Paryanto (53), warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
2. Irsad (43) warga Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung
3. Wahyu Triningsih (40) warga Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung
4. Mulyadi Pratama (46) warga Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
5. Theresia Dewi (47)
6. Okta Ali Abrianto (31)
7. Suheri
8. Riani
Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto merupakan ibu dan anak.
Keduanya berasal dari Mertoyudan, Magelang, jawa Tengah.
Identitas Theresiana Dewi terungkap setelah pihak keluarga melaporkan ke posko aduan orang hilang di Polres Banjarnegara.
Diketahui, keduanya hilang sejak November 2021.
Baca juga: Daftar 8 Jenazah Teridentifikasi Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Dua Pasutri asal Lampung
Cerita Anak Pasutri yang Jadi Korban Dukun Sadis di Banjarnegara
Di antaranya pasangan suami istri (pasutri) yang berasal dari Lampung.
Keduanya bernama Suheri dan Riani.
Keduanya merupakan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Ternyata, pihak keluarga telah kehilangan kontak dengan Suheri dan Riani sejak 2021.
Mengutip Tribun Pesawaran, anak bungsu korban mengatakan bahwa orang tuanya hendak pulang ke rumah sebelum hilang kontak.
Rani, anak korban mengungkapkan, mereka terakhir berkomunikasi pada 8 September 2021.
"Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana," ucap Rani.
Saat orang tuanya akan berangkat ke Jawa, korban mengaku akan bekerja.
Baca juga: Polisi Berhasil Identifikasi 8 Jasad Korban Dukun Banjarnegara, Termasuk Ibu-Anak dari Magelang
"Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong," ucap Rani.
Kala itu, ayah Rani pamit ke Tulungagung.
"Tetapi saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulungagung," jawab Rani.
Rani pun sering menanyakan, kapan orang tuanya pulang.
"Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi,"
"Beberapa hari lagi,"
"Terakhir ayah itu nelpon ga ke angkat pukul 17.30 pada 8 September 2021 sebelum lost kontak, dan setelah ditelpon balik sudah tidak aktif," kenangnya.
Baca juga: Keluarga Pasutri Irsad & Wahyu dari Lampung Tiba di Mapolres Banjarnegara Jalani Tes Ante Mortem
Rani juga mencoba menghubungi ibunya, namun juga tak ada balasan.
"Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde)," ujar dia.
Hingga pada akhirnya, ia dikabari bahwa orang tuanya meninggal karena menjadi korban pembunuhan oleh Slamet, dukun yang mengaku bisa menggandakan uang.
(Tribunnews.com, Renald)(Tribunpesawaran.com, Oky Indra Jaya)