Teken MoU dengan BP2MI, Bupati Karawang Harap dapat Meningkatkan Perlindungan PMI
Dia berharap kerjasama dengan BP2MI ini berdampak baik bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam membangun bangsa Indonesia.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhamam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Karawang, Jawa Barat, Cellica Nurrachadiana menandatangani perjanjian kerja sama atau MoU terkait perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Kantor BP2MI Pusat, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Usai melakukan penandatanganan, Cellica turut mengomentari kinerja BP2MI di bawah kepemimpinan Benny Rhamdani.
Menurutnya, sejauh ini banyak perubahan dan inovasi yang dilakukan BP2MI, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Tentunya kita lihat inovasi perubahan signifikan dan juga perlindungan yang lebih kepada PMI, kita mengapresiasi kinerja BP2MI selama ini dan Pak Benny," ujarnya.
Menurut dia, kerja ikhlas yang dilakukan Benny dan semua jajaran BP2MI dalam melindungi dan memberikan pelayanan kepada PMI harus menjadi contoh bagi pejabat lainnya, khususnya kepada semua jajaran pemerintahan yang ada di Kabupaten Karawang.
"Tentunya motivasi yang dikemukakan beliau Pak Benny tentu menjadi motivasi penting bagi kami, bahwa sesungguhnya kita sebagai pelayan masyarakat memberikan pelayanan terbaik migran Indonesia," ucapnya.
Dia berharap kerjasama dengan BP2MI ini berdampak baik bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam membangun bangsa Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Komitmen Beri Sanksi Tegas Terhadap Pelaku Penempatan Pekerja Migran Indonesia Ilegal
"Tentu kita berharap kerjasama dengan BP2MI berjalan dengan lancar, dan kita juga akan melindungi PMI yang ada di Karawang sebagai bentuk kerjasama dengan BP2MI," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Benny Rhamdani menyampaikan komitmennya untuk melindungi PMI dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Dia mengajak pemerintahan daerah untuk melindungi PMI dari tangan-tangan jahil mafia sindikat PMI untuk diperjualbelikan ke luar negeri dengan modus dipekerjakan.
‘’Kita bermimpi kerja-kerja kolaboratif semakin kuat antara BP2MI dengan pihak terkait. Dan kita bermimpi negara semakin hadir membuktikan dirinya hadir untuk para Pekerja Migran Indonesia. Ada potret penempatan ilegal anak-anak bangsa, dan ada potret pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan legal. Negara hadir benar-benar hadir memperlakukan PMI secara hormat. Pelindungan tiga dimensi dilakukan,’’ kata Benny.
Lebih lnjut politisi Partai Hanura itu mengatakan, pernyataan tegasnya untuk memerangi sindikat penempatan ilegal PMI. Menurutnya kejahatan kemanusiaan melalui penempatan non-prosedural PMI tidak boleh didiamkan. Seluruh Kementrian/Lembaga, dan stakeholder diharapkannya bergerak.
’Memantik emosi kalau kita menemukan, menyaksikan penempatan PMI secara ilegal dilakukan. Negara yang kuat ini malah seolah-olah kalah dengan kekuatan segelintir orang yang disebut sindikat. Kenapa saya marah, karena 80 persen korban penempatan ilegal itu adalah ibu-ibu. Ini tidak bisa dibiarkan,’’ tutur Benny.
Bagi Benny melawan sindikat merupakan keterpanggilan historis. Dengan energi yang power full dan soliditas semua pihak, Benny optimis praktek kejahatan terhadap PMI melalui perdagangan gelap tersebut akan dapat dihentikan.
Baca juga: KPAI Berikan Pendampingan kepada ODGJ yang Dirudapaksa Oknum Satgas PMKS Dinsos Karawang
’Ini panggilan sejarah kita, bahwa kita harus ambil bagian melawan sindikat. Penegakan hukum harus dilakukan. Ini kuncinya, bagaimana negara yang religius ini, memiliki aparatur negara ini, digaji dan dipersenjatai rakyat, lalu kalah oleh para sindikat. Calo yang turun ke desa-desa lalu melakukan penempatan ilegal. Dimana perangkat daerah seperti tak punya kekuatan,’’ ujar Benny.
Benny mengatakan negara tidak boleh kalah dengan para sindikat. Bagaimana tidak, keberadaan negara yang memiliki berbagai sumber daya, jika tak mengambil peran pentingnya, maka konsekuensinya akan dipermalukan. Dibuat bertekuk lutut para sindikat. Hal itu yang dihindari Benny.
"Saya katakan negara ini bukan ditakdirkan untuk kalah dengan para sindikat. Negara ini ditakdirkan sebagai negara kuat. Hukum menjadi panglima. Negara ini tidak ditakdirkan untuk duduk satu meja, berkompromi, bernegosiasi dengan para sindikat, para bajingan yang merugikan anak-anak bangsa,’’ tutur Benny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.