Adik Ketua DPRD Bangka Tengah Aniaya Anak di Bawah Umur hingga Babak Belur, Diduga Karena Petasan
Paman korban menerangkan, peristiwa penganiayaan itu dilakukan beramai-ramai, bahkan bisa mencapai belasan orang.
Editor: Erik S
Lebih lanjut, menurut Rio, saat ini dari Tim Buser Polresta Pangkalpinang diketahui akan menangkap Unyil.
"Kami tidak mau damai, biarlah ini lanjut terus sampai ke proses hukum," tegasnya.
Mehoa Minta Maaf
Terpisah, Ketua DPRD Bangka Tengah, Mehoa mengatakan bahwa sebelumnya dia mewakili adik dan keluarganya meminta maaf atas kejadian yang di luar dugaan ini.
"Saya sudah sering menasehati adik dan keluarga. Biarlah dak ape men hanye mercon-mercon tuh (biarlah enggak papa kalau hanya petasan-petasan itu--red)," ungkap Mehoa.
Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat keluarganya sedang melakukan ibadah malam paskah.
Baca juga: Dituding Aniaya Perempuan, Begini Jawaban Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara
Kala itu, dirinya pun sedang tidak ada di rumah dan tiba-tiba mendapatkan kabar buruk tersebut.
"Saya sebagai keluarga langsung mendampingi. Orang lain pun kita dampingi, tak mungkin adik sendiri tidak kita dampingi," ucapnya.
Menurut Mehoa, saat itu dia dan suaminya langsung datang ke Polsek Pangkalanbaru meskipun belum tahu persis seperti apa kejadiannya.
"Kemudian saya pulang ke rumah. Saya lihat banyak yang berkumpul dan mama saya terluka pipinya dan dengar rumah mama saya di lempar batu," jelasnya.
Lalu, dirinya pun sempat menjenguk korban yang kala itu ternyata sudah dibawa pulang.
Pihaknya pun meminta dimediasi, akan tetapi pihak keluarga korban belum menerima.
"Kami coba minta dimediasi untuk berdamai, tapi belum diterima," kata Mehoa.
Kemudian, keesokan harinya, ibunda Ketua DPRD Bangka Tengah tersebut membuat laporan polisi karena mengalami luka dan pengrusakan rumah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.