Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Krisis Pangan, KSP Moeldoko Kembangkan 400 Hektar Sorgum di Waingapu

Antisipasi krisis pangan, Moeldoko kembangkan tanaman sorgum di Eaingapu, Sumba Timur, targetkan tahun ini menyentuh lahan 400 hektare.

Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Antisipasi Krisis Pangan, KSP Moeldoko Kembangkan 400 Hektar Sorgum di Waingapu
ist
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (kanan) bersama Bupati Sumba Timur Khristofel Praing (kiri) saat melakukan panen raya sorgum, di Waingapu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (12/4/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya mengantisipasi krisis pangan terus diupayakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko .

Terbaru Moeldoko yang juga Ketua Umum HKTI kembangkan tanaman sorgum di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia pun menargetkan, penanaman sorgum minimal dapat menyentuh luasan lahan 400 hektare pada tahun ini.

Perjuangan menanam Sorgum di Waingapu sudah dimulai sejak 2016 dengan segala kendala, musim yang kering, hama yang tidak pernah putus tetapi Moeldoko tidak pernah menyerah dan saat ini telah menghasilkan dan banyak melibatkan masyarakat untuk bekerja.

Kata Moeldoko, produksi sorgum harus terus ditingkatkan sebagai bahan pangan alternatif pengganti gandum hingga beras.

Terlebih, Presiden Jokowi telah mengamanatkan agar dilakukan diversifikasi (memperbayak variasi) bahan pangan. Salah satunya, melalu pengembangan lahan dan hilirisasi sorgum di NTT.

“Jadi pangan tidak hanya berfokus pada jagung kedelai dan beras, jangan. Tetapi ada diversifikasi lain yang bisa kita eksploitasi. Sorgum, yang kedua Sagu. Ini juga bisa sangat massif kita gunakan,” ujar Moeldoko, Jumat (16/4).

Baca juga: Moeldoko dan Kepala Badan Pangan Nasional Sosialisasikan Sorgum Sebagai Sumber Pangan Alternatif

Berita Rekomendasi

Panglima TNI 2013-2015 ini menambahkan, pengembangan tanaman sorgum juga bisa menjadi lompatan untuk menurunkan angka stunting di NTT.

Sebab, sorgum mengandung nutrisi seperti protein, serat, vitamin, dan mineral yang dapat membantu kebutuhan gizi pada anak.

Selain itu, sambung Moeldoko, dengan menanam sorgum di lahan-lahan tandus dan marginal, juga memberikan peluang ekonomi baru bagi petani dan masyarakat setempat.

"Semua dari sorgum ini bermanfaat dan punya nilai ekonomi tinggi. Untuk itu pemerintah siapkan offtakernya agar petani lebih semangat menanam sorgum dan bisa hidup sejahtera,” terangnya.

Moeldoko yang juga Ketua HKTI ini mengingatkan, bahwa Pemerintah telah menyusun roadmap pengembangan sorgum di NTT. Tahap awal, dengan mempersiapkan lahan seluas 15.000 hektar.

Tahap kedua, 50.000 hektare, dan tahap ketiga ditaregtkan mencapai 200.000 hektare.

"Selain lahan, Pemerintah juga sekarang sedang menyiapkan pembibitan atau benih sorgum nasional di Waingapu. Jadi empat puluh lima persen dari hasil panen sorgum digunakan untuk benih dan ditanam kembali,” jelasnya.

Baca juga: KSP Moeldoko Tinjau Perluasan Tanam Sorgum di Bima Nusa Tenggara Barat

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Bupati Sumba Timur melakukan panen raya sorgum di atas lahan seluas 50 hektare yang dikelola oleh PT Sorgum Moelti Agriculture, di Waingapu.

Panen di atas lahan seluas 50 hekter tersebut, diperikarakan dapat mencapai 100 biji kering dengan 250 ton biji basah. Adapun benih yang dipakai untuk sorgum merupakan varietas super 1.

Sebenarnya, luasan lahan yang disiapkan PT SMA untuk penanaman dan pengolahan sorgum seluas 3.200 hektare. Hanya saja, musim panen tahun ini yang dipakai sebesar 200 hektare. Sedangkan lahan yang bisa dipanen hanya 50 hektare dari 100 hektare yang tertanam.

“Kena serangan hama belalang pada fase kecilnya. Sisa lima puluh hektare yang kita maksimalkan,” ucap Manager Project PT SMA Hermanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas