TRIBUNNEWS.COM - Dua wanita berinisial P dan L yang disebut sebagai pemandu lagu di salah satu kafe Sumatera Barat menjadi korban persekusi.

Peristiwa ini terjadi tepatnya di kafe Natasya Live Music, Jalan Pantai Pasir Putih, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Kasus ini terjadi pada Sabtu (8/4/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.

Diduga massa melakukan persekusi dua wanita ini karena geram beroperasi di Bulan Ramadan.

Dua wanita itu diarak, dibawa, diseret ke bibir pantai, ditelanjangi dan bahkan diceburkan ke laut. 

Link YouTube :

Baca juga: Viral Mantan Nasabah Menangis Minta Uang Dikembalikan, Ini Penjelasan Manajemen AXA Mandiri

Dari hasil penyelidikannya, diketahui bahwa dua korban tersebut ternyata bukan pemandu karaoke seperti yang dituduhkan warga. 

Menurut keterangan polisi, kedua korban persekusi ternyata cuma sedang ngobrol, lalu ratusan orang tiba-tiba mendatangi kafe dan berteriak.

Keduanya lantas dituduh sebagai pemandu karaoke, padahal faktanya pengunjung lagi makan. 

Kepolisian saat ini tengah mendalami motif apa yang melatarbelakangi persekusi terhadap dua wanita tersebut.

Termasuk soal hasutan atau motif pribadi lainnya.

Baca juga: Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Persekusi Dua Wanita di Sumbar, Diminta Serahkan Diri

Terbaru, kepolisian sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. 

Namun, ketigannya belum berhasil ditangkap, polisi pun meminta para tersangka menyerahkan diri. 

Simak dalam program talkshow Kacamata Hukum Tribunnews.com 'Persekusi 2 Wanita di Sumbar'' tayang sore hari ini, Senin (17/4/2023) pukul 15.00 WIB.

Tema kali ini akan dibahas lebih lanjut bersama narasumber,  I Komang Darmayasa,SH.,MH., selaku Ketua Young Lawyers Committee (YLC) Peradi Denpasar. 

(Tribunnews.com/Milani Resti)