Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kasus Pelecehan yang Dilakukan Guru SD di Ende, kata DPRD NTT hingga LBH

Inilah kabar terbaru soal kasus pelecehan yang dilakukan seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Update Kasus Pelecehan yang Dilakukan Guru SD di Ende, kata DPRD NTT hingga LBH
Warta Kota via Tribunnews
Ilustrasi pelecehan seksual - Inilah kabar terbaru soal kasus pelecehan yang dilakukan seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus pelecehan yang dilakukan seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pria bernama BB (26) tersebut melakukan tindak pelecehan seksual berkali-kali kepada tujuh siswanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa mengatakan, kasus tersebut melukai nilai kemanusiaan.




Karena, kasus pelecehan ini dilakukan kepada anak di bawah umur.

Mengutip Pos-Kupang.com, Yunus juga mendorong Dinas Pendidikan, Sekolah, dan kepolisian untuk menindak tegas pelaku.

"Mungkin sudah ada proses hukumnya, saya rasa proses hukum yang akan memberikan rasa keadilan terhadap tindakan yang bagi saya sangat jauh dari nilai kemanusiaan," kata Yunus.

Ia juga meminta sekolah tempat pelaku bekerja untuk mengeluarkan oknum guru tersebut.

Baca juga: Jalan Sore di Pantai Desa Remen Tuban, Warga Temukan Mayat Bayi Terkubur Pasir 

BERITA TERKAIT

"Tentunya (kejadian ini akan) memberikan rasa trauma terhadap kejadian ini."

"Saya minta dengan hormat agar tujuh anak ini diberikan perlindungan psikolog agar rasa trauma, rasa dikucilkan, rasa malu itu perlahan-lahan itu segera dilepas. Karena mereka masih sangat dini," jelasnya.

Kata LBH

Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi perempuan Indonesia (LBH APIK) juga turut buka suara soal kasus ini.

Direktris LBH APIK NTT, Ansi Rihi Dara mengatakan, kasus yang terjadi di Ende ini sangat memprihatinkan.

Ia juga mengatakan, pelaporan proses hukum harus segera diproses.

"Karena seorang guru adalah yang tokoh panutan bagi anak-anak dan di lingkungan sekolah itu. Saya sangat prihatin di tempat yang nyaman dan bertumbuh kembang sebagai pemilik masa depan Indonesia, tetapi faktanya sangat miris," ujarnya, dikutip dari Pos-Kupang.com.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas