Perdana Jadi Petugas Mudik di Pelabuhan, Ary Belajar Mengelola Emosi Orang
Selama dua hari, Pelabuhan Ciwandan mencapai tingkat kepadatan tertinggi selama arus mudik, yakni 38 ribu kendaraan roda dua dan 58 ribu penumpang
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Ngurah Ary (22), seorang petugas di Pelabuhan Ciwandan, merasa lega akhirnya puncak arus mudik di Pelabuhan Ciwandan telah selesai.
"Lega akhirnya selesai (puncak arus mudiknya). Hari ini lebih sepi dibanding semalam. Dari jam enam pagi sudah lengang gini," ujarnya ketika ditemui Tribunnews di Pelabuhan Ciwandan, Banten, Jumat (21/4/2023).
Sebagai orang yang pertama kali bertugas melayani pemudik, Ary belajar banyak hal, terutama ketika puncak arus mudik pada 19 April dan 20 April 2023 kemarin.
Selama dua hari tersebut, Pelabuhan Ciwandan mencapai tingkat kepadatan tertinggi selama arus mudik, di mana ada sekira 38 ribu kendaraan roda dua dan 58 ribu penumpang.
"Pas puncak arus mudik ini belajar mengelola emosi orang. Ada yang kepanasan kan. Ada yang pengen cepet-cepet berangkat. Nah jadi suka pada emosi, tapi tetap harus kita layani dengan baik," kata Ary.
Baca juga: H-1 Lebaran, Pelabuhan Ciwandan Resmi Ditutup untuk Pemudik Sepeda Motor
Di tengah teriknya matahari Pelabuhan Ciwandan, Ary mengatakan ia senantiasa mengedukasi para pemudik yang datang belum memiliki tiket.
Walaupun pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah mengimbau pemudik agar sudah bertiket ketika datang ke pelabuhan, masih banyak pemudik yang hadir tanpa tiket.
"Harus mengedukasi pemudik yang tidak memesan online. Akhirnya kami bantu untuk melakukan pemesanan melalui aplikasi," ujar Ary.
Pada akhirnya, Ary mengaku pengalaman pertamanya ini mengajarkan dia banyak hal. Salah satunya adalah tetap tenang dalam menghadapi suatu hal.
"Tetap tenang. Belajar memahami orang. Selain itu juga bagaimana mengelola emosi mereka," kata Ary.