Sediakan 12 Ribu Tusuk Sate untuk Open House Ganjar Pranowo, Sri Tak Tidur Meski Dibantu 25 Orang
Untuk memenuhi pesanan sate acara open house Ganjar Pranowo, Sri harus menyiapkan lebih dari 150 kuintal daging ayam.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - Gelaran open house Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Griya Suparni, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (24/4/2023), menyuguhkan berbagai makanan.
Satu di antaranya sate ayam yang dibuat oleh tetangganya bernama Sri Rejeki (42).
Kepada TribunSolo.com, Sri Rejeki yang sehari-hari berdagang sate ayam mengaku diminta untuk menyiapkan 3.000 porsi sate ayam.
Baca juga: Fakta-fakta Open House Ganjar Pranowo: Dihadiri Pejabat Daerah hingga Terungkap Masa Kecilnya
"Hari ini diminta menyajikan 3.000 porsi sate ayam," ujar Sri dikutip dari TribunSolo, Senin (24/4/2023).
Menurutnya, satu porsinya berisi empat tusuk sate plus lontong, sehingga totalnya ada 12.000 tusuk sate.
Dalam membuat menyiapkan sate ayam, Sri mengaku tidak tidur meski sudah dibantu para petangganya.
"Yang membantu membuat di rumah ada 25 orang, ini kan moment lebaran, jadi yang ikut membantu juga bisa mendapatkan penghasilan," pungkasnya
Untuk memenuhi pesanan sate, Sri harus menyiapkan lebih dari 150 kuintal daging ayam.
"Beli daging ayamnya tidak bisa ke satu orang, tidak cukup, ke beberapa relasi, total lebih dari 150 kuintal daging ayam," katanya.
"Kalau nasi untuk lontong menghabiskan 75 kilogram nasi, kacang untuk bumbunya juga hampir 75 kilogram, pokoknya ini porsi besar," tambahnya.
Sri selalu diminta oleh keluarga Ganjar Pranowo untuk menyiapkan hidangan sate ayam di setiap acara.
Hal itu rutin dilakukan sejak awal Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Tak hanya di acara open house, ia juga selalu diminta menyiapkan hidangan untuk acara lebaran hingga tahun baru.
"Saya sudah beberapa kali menyiapkan hidangan, memang sudah jadi langganan, Pak Ganjar dan Pak Budo itu, kalau ada acara pesannya di saya," terangnya.
"Diminta sejak awal Pak Ganjar menjadi Gubernur, tidak langganan sejak kecil, karena saya baru buka sekitar tahun 2010," imbuhnya. (Septiana Ayu Lestari/TribunSolo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.