Warga Siberut Mengungsi ke Dataran Tinggi Saat Gempa Melanda Mentawai
Gempa juga dilaporkan dirasakan di Kota Padang selama 30 detik. Benda-benda yang di meja berjatuhan saat gempa terjadi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian warga Kecamatan Siberut, Mentawai, Sumatera Barat, dilaporkan mengungsi ke dataran tinggi saat gempa berkekuatan magnitudo 6,9 terjadi di Kepulauan Mentawai.
Adapun warga Kecamatan Siberut yang mengungsi di antaranya warga Kecamatan Siberut Barat, Kecamatan Siberut Barat Daya dan Kecamatan Siberut Utara.
“Pada saat kejadian gempa bumi, hujan turun sangat lebat dan arus listrik padam. Sementara sampai saat ini tim BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan monitoring," ujar Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa (25/4/2023).
Baca juga: BMKG: Sempat Terjadi Tsunami Kecil Pasca Gempa Magnitude 6,9 di Sumbar
Abdul mengebut guncangan gempa bumi yang berpusat di 0,93 LS dan 98,39 BT pada kedalaman 84 kilometer itu dirasakan selama 3 hingga 5 detik di Kepulauan Mentawai. Masyarakat sempat panik saat gempa terjadi.
Laporan yang pertama, dikatakan Abdul, berasal dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang menjadi lokasi paling dekat pusat gempa bumi.
Warga merasakan guncangan kuat selama 3-5 detik sehingga warga panik dan keluar rumah.
Gempa juga dilaporkan dirasakan di Kota Padang selama 30 detik.
Benda-benda yang di meja berjatuhan saat gempa terjadi.
"Selanjutnya dari Kota Padang, guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama kurang lebih 30 detik. Dinding berderik, lampu gantung bergoyang dan beberapa benda yang berada di atas meja ada yang jatuh. Masyarakat sempat merasa panik dan keluar rumah, namun cukup terkendali. Saai ini sebagian masyarakat ada yang memilih mengungsi menjauhi laut,"kata Abdul.
Warga di Pasaman Barat juga merasakan guncangan gempa selama 3 hingga 5 detik. Namun, masyarakat tidak panik dan kondisi terpantau terkendali.
"Kemudian dari Kabupaten Pasaman Barat juga melaporkan adanya guncangan kuat selama 3-5 detik pada saat terjadi gempa bumi. Akan tetapi hal itu tidak membuat masyarakat panik dan kondisi terpantau aman terkendali. Sementara itu BPBD Kabupaten Pasaman Barat sedang melalukan monitoring di lapangan," ucapnya.
Masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam merasakan gempa cukup kuat selama 3 hingga 5 detik.
Sebagian warag disebut memilih mengungsi.
"Sebagian warga di Nagari Tiku Selatan dan Nagari Tiku V Jorong di Kecamatan Tanjung Mutiara memilih mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Sampai saat ini BPBD Kabupaten Agam terus melakukan monitoring lapangan," lanjutnya.
Gempa juga terasa hingga Kabupaten Nias Selatan. Air laut di Pelabuhan Teluk Dalam sempat surut. Guncangan dirasakan kuat selama 3-5 detik di Kabupaten Nias Selatan. Atas guncangan itu, masyarakat di Kota Teluk Dalam mengungsi ke lokasi yang aman sesuai rekomendasi BPBD Kabupaten Nias Selatan.
Dari hasil pantauan di Pelabuhan Teluk Dalam, air sempat surut dan tidak normal seperti biasa. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan dan tim BPBD Kabupaten Nias Selatan terus melalukan asesmen dan meminta masyaralat tetap waspada.
“Wilayah terakhir yang merasakan guncangan gempa bumi adalah Kota Gunung Sitoli. Masyarakat panik dan keluar rumah setelah merasakan guncangan selama 10-15 detik, namun tidak ada yang mengungsi. BPBD Kota Gunung Sitoli melakukam monitoring lapangan sambil memberikan imbauan kepada warga,” kata Abdul.