Gempa M6,9 Guncang Mentawai, Wagub Sumbar Lari ke Atas Bukit
Wagub bersama warga mengungsi ke atas bukitu saat gempa mengguncang untuk menghindari terjadinya tsunami.
Editor: Erik S
Tak hanya di Sumatera Barat, guncangan gempa Mentawai itu turut dirasakan oleh masyarakat di provinsi tetangga seperti Riau, Sumatera Utara, bahkan hingga ke Aceh.
Irwanto, seorang warga yang tengah berlibur bersama keluarga di Nias Selatan menceritakan bagaimana kencangnya guncangan gempa yang terasa cukup lama.
"Saya langsung turun ke bawah (dari lantai atas hotel). Mungkin sekitar 30 detik ada itu tadi goncangannya jadi kita saya langsung lari ke bawah," tuturnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (25/4).
Irwanto menuturkan saat terjadi gempa semua orang yang berada di hotel panik berlarian menuju area bawah hotel.
"Saya langsung menuju ke Pantai perhatiin air laut. Terus saya lihat juga banyak tamu yang lain pada bangun keluar melihat situasi," ujar Irwanto.
Warga sekitar pun turut siaga hingga pukul 5 pagi menunggu pengumuman resmi BMKG terkait potensi tsunami.
"Ada yang mereka masuk ke mobil lalu pergi menuju ke daerah bukit. Tapi banyak juga yang waspada menunggu sambil pantau air laut. Tapi sampai pukul 5 pagi tidak ada perubahan," tutur dia.
"Dan kemudian pukul 5 lebih BMKG mencabut potensi itu, warga pun berangsur-angsur kembali ke rumah," lanjut Irwanto.
Baca juga: BMKG: Karakteristik Gempa Mentawai adalah Gempa Megathrust
Ia mengungkapkan saat gempa berlangsung hujan pun tengah turun Sejauh pandangan visualnya, Irwanto tidak mendapati ada kerusakan bangunan yang terjadi di sekitar penginapannya.
"Di sini daerah (Baga resort dan hotel di Nias Selatan) enggak ada kerusakan. Tanya warga sekitar sini tidak terjadi kerusakan," ungkapnya.
Sementar di Padang warga juga berhamburan keluar rumah sesaat setelah gempa terjadi. Getaran yang kuat dan cukup lama membuat sebagian warga panik dan berlarian keluar rumah.
Plt Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyebut warga sempat panik meski kemudian situasi bisa terkendali dan masyarakat bergegas menjauhi laut.
"Masyarakat keluar rumah, sempat panik tapi terkendali. Saat ini sebagian ada yang evakuasi menjauhi laut," ujar Muhari dalam keterangannya, Selasa (25/4).
Muhari mengatakan getaran kuat tersebut terasa kurang lebih 30 detik dari Hotel Mercure, Kota Padang. Gempa itu juga sempat menjatuhkan beberapa barang dari atas meja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.