Penerbangan ke Beoga Akhirnya Dibuka 2 Minggu Pasca Insiden Penembakan Asian One oleh KKB
Penerbangan perdana dari Bandara Mozes Kilangin Timika ke Distrik Beoga dilakukan oleh pesawat SAM Air yang mengangkut barang kebutuhan masyarakat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Setelah 2 minggu dihentikan, penerbangan ke Distrik Beoga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah kembali dibuka mulai Kamis (27/4/2023).
Diketahui sebelumnya, penerbangan ke Distrik Beoga ditutup pasca insiden penembakan pesawat Asian One Air yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Jumat (12/4/2023) pagi.
Penerbangan perdana dari Bandara Mozes Kilangin Timika ke Distrik Beoga dilakukan oleh pesawat SAM Air yang mengangkut barang kebutuhan masyarakat, termasuk sembako.
Bupati Puncak, Willem Wandik, turut menyaksikan penerbangan pembuka itu.
Baca juga: Alasan TPNPB-OPM Tembaki Pesawat Asian One Air di Distrik Beoga
Ia bersyukur penerbangan bisa kembali melayani masyarakat.
Sebab, Distrik Beoga hanya bisa diakses lewat transportasi udara, apalagi pesawat berbadan kecil.
"Berkat koordinasi antara pemerintah daerah bersama aparat keamanan dan masyarakat yang selalu berdoa, akhirnya hari ini semua bisa masuk dan daerah seperti ini memang butuh waktu untuk kesadarannnya," ucap Willem.
Menurutnya, aparat keamanan yang bertugas di wilayah Puncak harus bisa memahami karakter warga setempat.
"Beruntung kami punya orang-orang seperti Kapolres, Dandim dan jajarannya yang bisa paham, apa yang menjadi keinginan masyarakat," ucapnya.
Willem menyesalkan ulah KKB yang meneror masyarakat hingga membuat aktivitas penerbangan lumpuh.
Pasalnya, pasokan sembako dan barang kebutuhan masyarakat di Beoga sangat bergantung pada penerbangan.
"Kalau pesawat tidak masuk dan barang tidak masuk, situasi sulit yang luar biasa akan terjadi di Puncak, orang akan kelaparan, termasuk akan mengganggu aktivitas pendidikan dan roda pemerintahan," ujar bupati dua periode ini.
Baca juga: Aktivitas Penerbangan Menuju Distrik Beoga Papua Ditutup Pasca Penembakan Pesawat Asian One
Willem berharap pesawat lainnya juga bisa kembali melayani masyarakat di wilayahnya.
"Kalau tidak ada pesawat yang masuk, siapa yang bawa bahan makanan?," ujarnya.