Pelaku Penyerangan Mapolres Jeneponto Belum Terungkap, Puspom TNI Telah Kantongi Data Para Pelaku
TNI-Polri bekerja sama menyelidiki kasus penyerangan Mapolres Jeneponto. Hingga saat ini belum terungkap pelaku penyerangan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Proses penyelidikan kasus penyerangan Mapolres Jeneponto melibatkan dua institusi yakni TNI dan Polri.
Belum terungkap pelaku yang melakukan penyerangan ke Markas Kepolisian yang beralamat di jalan Pelita, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Wadan Puspomad Mayjen TNI, Eka Wijaya Permana mengatakan Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom TNI) berjanji akan turut mengusut kasus penyerangan yang mengakibatkan satu personel Polres Jeneponto terkena tembakan.
"Saya rasa tim kan sudah bekerja, kami sudah mendapatkan semua data-data dan sebagainya, sehingga ini yang perlu kami analisa," paparnya, Sabtu (29/4/2023) malam, dikutip dari TribunTimur.com.
Baca juga: Lima Jenderal dari TNI, Polisi dan BIN Bahas Penyerangan Mapolres Jeneponto, Begini Kesepakatannya
Menurut Eka Wijaya Permana pelaku penyerangan akan tetap diproses hukum meskipun pelaku merupakan anggota TNI.
"Kami melibatkan dua institusi (TNI-Polri), kami datang dari Jakarta atas perintah dari pimpinan untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan baik, dan percayalah kepada kami, pasti akan diproses hukum," bebernya.
Ia menambahkan proses penyelidikan masih terus berjalan sehingga belum dapat mengungkap pelaku penyerangan.
"Biarlah kami bekerja karena ini baru dua hari bekerja, ke depan ini adalah sebagai yang akan kami laporkan kepada pimpinan masing-masing untuk mengambil keputusan," tandasnya.
Kabag Ops Polres Jeneponto Minta Maaf
Beredar viral pemberitaan penyerangan Mapolres Jeneponto dilakukan oleh 100 orang oknum TNI.
Pernyataan tersebut, keluar dari Kabag Ops Polres Jeneponto, Kompol Abdul Halim.
Namun pernyataan tersebut, belum dapat dipertanggungjawabkan dan Kompol Abdul Halim meminta maaf telah mengeluarkan informasi yang dapat membuat hubungan TNI dan Polri memanas.
Hingga saat ini pelaku penyerangan Mapolres Jeneponto belum ditetapkan karena masih dalam proses penyelidikan Polda Sulawesi Selatan.
"Karena itu, saya atas nama Abdul Halim mohon maaf, semoga TNI-Polri sebagai tulang punggung negara selalu solid," ungkapnya, Jumat (28/4/2023), dikutip dari Tribun-Timur.com.
Baca juga: Peristiwa Kupang dan Jeneponto, SETARA: Soliditas TNI-Polri di Daerah Memprihatinkan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.