Kasus Aisiah Tewas di Dasar Lift Bandara Kualanamu, Kerja Pengawas CCTV Dipertanyakan
Insiden lift di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara yang menewaskan seorang wanita menjadi sorotan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Insiden lift di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara yang menewaskan seorang wanita menjadi sorotan.
Kinerja para pengawas kamera CCTV di bandara tersebut dipertanyakan dan diduga lalai.
Para pengawas tidak melihat Aisiah Shinta Dewi Hasibuan (43) terjatuh dari lift dan ditemukan di dasar lift dalam keadaan sudah meninggal dann membusuk pada Kamis (27/4/2023).
Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur megatakan, setiap hari ada tiga petugas pemantau CCTV Bandara Kualanamu di tiap shift kerja.
Baca juga: Kata Ombudsman RI soal Pemeriksaan Lift Bandara Kualanamu: Informasi Tentang Lift Dua Pintu Kurang
Di saat Aisiah terjatuh, salah seorang di antara mereka sedang mengikuti rapat.
“Itu ada tiga yang berjaga, ada shift juga selain (mereka bertiga). Jadi memang petugas CCTV kita stand by. Namun, pada saat kejadian, ada salah satu petugas mengikuti rapat di luar (ruang CCTV)," ujar Dedi kepada wartawan di Bandara Kualanamu, Senin (1/5/2023).
Meskipun begitu, petugas lainnya tetap mengawasi seluruh area bandara.
"Yang lain tetap pantau semua area bandara kurang lebih ada sekitar di atas 400 atau 500-an CCTV," ungkap Dedi.
Kata Dedi, setelah Aisiah terjatuh, pada malam itu juga pihak keluarga meminta pengelola bandara menunjukkan rekaman CCTV.
Pihaknya lalu memperlihatkannya. Dari rekaman CCTV, terlihat mulai dari pihak keluarga dan korban memasuki bandara sampai dengan kembali ke area parkiran.
Sosok Aisiah
Selanjutnya, pihak keluarga memilih pulang untuk istirahat. Namun, petugas tetap melanjutkan pengecekan hingga ke area CCTV lift.
"Saat pengecekan itu (CCTV lift), sebelum memasuki jeda waktu kejadian yaitu sekitar pukul 20.35 WIB, waktu itu agak goyang dan (gambar) tidak jelas dan ada trouble. Informasi dari pihak petugas seperti itu, sehingga proses pemantauan beralih ke area lain," ujar Dedi.
Dedi mengatakan, rekaman itu baru terlihat jelas setelah peristiwa penemuan mayat korban pada Kamis (27/4/2023). Setelah CCTV dicek ulang, korban terlihat terjatuh dan masuk ke celah kecil di depan lift.
“Setelah ada kejadian, petugas maupun pihak kepolisian melakukan penelusuran ulang dan ternyata sesuai dengan rekaman CCTV yang beredar di masyarakat dan medsos," ungkap Dedi.
Terkait insiden ini, pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk memastikan apakah ada dugaan kelalaian petugas maupun sistem keamanan di Bandara Kualanamu.
Mereka juga menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke polisi.
Manajemen Bandara Kualanamu menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.
Kata Dedi, pihaknya akan melakukan berbagai evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kami sedang lakukan upaya-upaya perbaikan dan pembenahan. Baik terkait dengan SOP, penanganan laporan, termasuk SOP yang berkaitan dengan pemeliharaan dan maintenance fasilitas untuk mendukung keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pelayanan bagi para penumpang di Bandara Kualanamu,” ujarnya.
Di sisi lain, polisi terus menyelidiki kasus ini. Hingga saat ini sudah ada 12 petugas bandara dan sekuriti yang diperiksa.
Sebelumnya diberitakan, korban bernama Aisiah mengantarkan keponakannya ke Bandara Kualanamu, Senin (24/4/2023) malam.
Berdasarkan rekaman CCTV, korban naik lift sendirian ke lantai 2. Dia kemudian mengira pintu lift di hadapannya tidak terbuka dan rusak.
Padahal, akses keluar berada di pintu yang ada di belakangnya. Aisiah sempat menelepon keponakannya. Di saat itulah, dia berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya.
Saat pintu terbuka, Aisiah tidak melihat arah depan hingga akhirnya terjatuh ke celah sempit lift.
Jasad korban ditemukan pada Kamis (27/4/2023) sore, diawali terciumnya aroma busuk di sekitar lift.
Asiyah Hasibuan menjadi korban dan tewas yang terjepit di lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dikutip dari Tribunmedan.com, Asiyah Sinta Hasibuan dikenal sebagai sosok yang baik di mata keluarganya.
Ia juga dikenal sering berbagi ke keluarganya jika sedang ada rezeki.
Kakak dari Asiyah, Raja Hasibuan, mengatakan bahwa dirinya bertemu dengan sang adik saat Lebaran.
Raja Hasibuan juga menuturkan bahwa sebelum lebaran dirinya membelikan baju untuk sang adik Asiyah Sinta Hasibuan.
"Sebelum lebaran aku belikan dua baju. Bajunya yang bagus dan bermerk," ungkap Raja Hasibuan, Minggu (30/4/2023).
Akan tetapi, baju yang dibelikan untuk Sinta ternyata kebesaran.
Kemudian, Asiyah pun membawa baju tersebut ke penjahit.
Pada lebaran kedua, kata Raja Hasibuan, sang adik masih memakai baju yang ia belikan ke rumah temannya.
"Lebaran kedua dia masih pakai baju yang ku belikan itu ke tempat temannya," ujarnya.
Saat itu, teman-teman Asiyah memuji korban, karena terlihat cantik mengenakan baju pemberian dari sang kakak.
"Waktu dipuji teman-temannya itu, dia bilang, ini dari abang ku," kata Raja.
Ternyata baju tersebut juga dikenakan oleh Asiyah saat dirinya ditemukan meninggal dunia di lift Bandara Kualanamu.
"Saat evakuasi jenazah, aku lihat baju yang dipakainya itu warna hitam. Itulah baju yang aku kasih sama dia," terang Raja.
Raja Hasibuan pun berharap kejadian yang menipa adiknya tersebut bisa diungkap secara transparan.
Ia menilai bahwa kejadian itu merupakan kelalaian dari pihak Bandara Kualanamu.
Dirinya juga merasa kehilangan adiknya akibat kejadian naas itu.
"Saya sangat sangat merasa kehilangan sekali. Mudah-mudahan lah dia di tempatkan oleh Tuhan di tempat yang paling terbaik dan diampuni dosanya," tuturnya. (Kompas.com/Tribunnews.com)