5 Fakta Guru MI Dibunuh Teman: Korban Ditenggelamkan di Bengawan Solo hingga Motif Dipicu Utang
Berikut 5 fakta guru MI asal Boyolali tewas dibunuh teman. Korban tewas ditenggelamkan di Bengawan Solo hingga motif gegara utang.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Misteri penemuan mayat yang hanyut di Sungai Bengawan Solo akhirnya terungkap.
Korbannya diketahui bernama Joko Siswoyo (25), guru MI Al Islam 3 Ngesrep, Boyolali, Jawa Tengah.
Guru MI itu ternyata tewas dibunuh oleh temannya sendiri.
Sementara motif kasus ini karena pelaku dan korban ada masalah utang piutang berujung sakit hati.
Berikut 5 fakta guru MI asal Boyolali tewas dibunuh teman dirangkum dari TribunSolo.com, Selasa (9/5/2023):
Baca juga: Guru Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Sungai Bengawan Solo, Pelaku Emosi dengan Status WA Korban
1. Awal kasus
Kasus pembunuhan bermula saat warga tak sengaja menemukan mayat Joko pada Kamis (4/5/2023) lalu.
Pagi sekira pukul 07.45 WIB, ada saksi mata seorang pencari ikan dan pekerja proyek melihat mayat yang terbawa derasnya arus Sungai Bengawan Solo.
Saksi kemudian melaporkan penemuan mayat kepada SAR PJT Jurug.
Petugas langsung melakukan penyisiran hingga berhasil mengevakuasi mayat yang sudah berada di wilayah Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
Saat ditemukan, mayat memiliki ciri-ciri pria muda yang mengenakan celana training hitam dan kaus berwarna merah.
2. Mayat itu adalah Joko Siswoyo
Polres Karanganyar melakukan pendalaman tidak lama setelah mendapatkan laporan penemuan sesosok mayat.
Mayat tersebut kemudian dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo guna pemeriksaan lebih lanjut.
Identitas korban akhirnya terungkap, yakni Joko Siswoyo (23), warga Simo, Kabupaten Boyolali.
PS Kasubsi Penmas Polres Karanganyar, Bripka Aditya Prima Sakti mengatakan, korban dikenali dari kaus yang dia kenakan.
"(Saksi mengenali korban) dari pakaian yang dikenakan," kata Sakti.
Baca juga: Berawal dari Status WA, Guru Madrasah di Boyolali Dibunuh, Mayatnya Dibuang ke Sungai Bengawan Solo
3. Penyebab kematian
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy membeberkan, penyebab kematian guru MI itu.
Ia mengatakan, korban tewas karena tenggelam.
Meskipun demikian, ditemukan juga tanda-tanda kekerasan berupa luka di bagian kepalanya.
Dilihat dari visumnya korban memang ada beberapa luka, memar pada tubuh korban hingga kematian yang tidak wajar.
"Namun, tentunya kita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut serta nantinya kita akan melakukan press rilis," ungkap Jerrold.
4. Korban dibunuh teman sendiri
Polres Karanganyar berhasil mengungkap kematian Joko Siswoyo lantaran dibunuh temannya sendiri.
Pelakunya berjumlah 3 orang, masing-masing bernama Gilang Adi Pratama (26), Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar dan Agung Nugroho (20), Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Gilang dan Agung sudah berhasil diamankan pihak kepolisian.
Sementara seorang pelaku lainnya berinisial G masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold menegaskan, status Gilang dan Agung sudah dinaikkan dalam kasus ini.
"Kedua orang tersebut kami tetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan atas nama Joko Siswoyo," kata Jerrold.
Jerrold menambahkan, Gilang dan Agung terancam dihukum mati.
Keduanya dijerat pasal terkait pembunuhan berencana.
"Kedua tersangka dijerat pasal 340 dan 338 KUHP dengan tuntutan maksimal hukum mati," ucap Jerrold.
Baca juga: Guru Besar Hukum Pidana Ungkap Sejumlah Hal Jelang Vonis Teddy Minahasa
5. Motif sakit hati dan utang
Agung di hadapan polisi mengaku nekat membunuh temannya gegara sakit hati perihal utang.
Diketahui, Agung memiliki utang sebesar Rp 6 juta kepada korban.
Agung telah menjalin kesepakatan dengan korban untuk meminjam pinjaman online (pinjol) dengan menggunakan nama korban.
Ia mengaku, uang tersebut digunakan untuk modal usahanya.
"Saya utang ke korban melalui pinjol itu atas persetujuan antara saya dan korban, dulu saya minjam Rp 6 juta, namun karena berbunga, jadi sekarang Rp 13 juta," ucap Agung.
Kemudian beberapa saat lalu, korban mengunggah status berisi foto Agung dengan keterangan yang menyebut Agung orang bermasalah.
Status WA milik Joko pada akhirnya diketahui oleh Agung dan membuat sakit hati.
Agung lantas merencanakan pembunuhan dengan mengajak dua tersanga lainnya.
Para tersangka mengeroyok korban hingga sekarat.
"Setelah kami hajar, saya masukkan korban dengan karung gabah dan di dalam karung dimasukkan paving," kata Agung.
Kasus kemudian terungkap setelah mayat korban ditemukan pada Kamis (4/5/2023).
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Mardon Widiyanto/Tri Widodo)