Husen Tak Resign setelah Alami Kekerasan dari Bosnya, Ngaku Diancam akan Dihabisi jika Keluar
Muhammad Husen, pelaku pembunuhan dan mutilasi bos toko isi ulang galon di Semarang mengaku dipukuli dam diancam akan dihabisi jika ia keluar kerja.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
![Husen Tak Resign setelah Alami Kekerasan dari Bosnya, Ngaku Diancam akan Dihabisi jika Keluar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelaku-pembunuhan-mayat-dicor-semarang-muhammad-husen-28-tampak-tersenyum-saat-ha.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Husen, pelaku pembunuhan dan mutilasi bosnya sendiri membeberakan alasan mengapa tak keluar kerja alias resign dari toko isi ulang air galon milik korban, Irwan Hutagalung setelah kerap mendapat tindakan kekerasan.
Diketahui sebelumnya Irwan Hutagalung ditemukan tewas di toko isi ulang air galon miliknya di Semarang, Jawa Tengah.
Saat ditemukan jasad korban telah dimutilasi dan dicor dengan semen dan pasir oleh Husen.
Husen mengaku membunuh korban karena sakit hati karena kerap dipukuli saat bekerja.
"Saya merasa sakit hati, saya sering dipukuli," kata Husen dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (11/5/2023).
Meski telah mendapat tindakan kekerasan, Husen mengaku tidak bisa keluar dari pekerjaannya karena mendapat ancaman dari korban.
Baca juga: Pengakuan Husen, Pelaku Mutilasi di Semarang: Merasa Sakit Hati karena Sering Dipukuli Korban
Husen menyebut korban mengancam jika keluar dari pekerjaan, maka dirinya akan dihabisi oleh korban.
Selain itu selama bekerja, KTP milik Husen juga ditahan oleh korban.
"KTP saya pertama ditahan, kedua saya diancam, kalau sampai keluar dari kerjaan itu saya yang dihabisi. Saya yang mau dibunuh," ungkap Husen.
Lebih lanjut Husen mengaku kerap dipukuli korban ketika melakukan kesalahan saat bekerja.
Baca juga: Motif Pelaku Mutilasi dan Cor Mayat Bosnya di Semarang: Sakit Hati Imbas Dapat Kekerasan dari Korban
Husen juga mengaku pernah mendapat tindakan kekerasan ketika salah memberikan harga saat menjual galon, serta saat mesin pengisian air galon rusak.
"Ya karena setiap ada salah, ada kesalahan kecil pasti dia main tangan. Contoh ada pesanan galon, harusnya 15 dia bilang cuma 14 atau 13, begitu selesai kirim dia pulang langsung marah-marah, dia langsung main tangan."
"Harusnya dikirim 15 pesanan galon, kurang, padahal dia yang bilang. Namanya orang baru mungkin salah jualin harganya, mesin rusak, mesin untuk pengisian air," terang Husen.
Baca juga: Kekerasan yang Dialami Husen si Pelaku Mutilasi Bos Isi Ulang Galon: Dipukul, Dianiaya saat Bekerja
Pedagang Angkringan Dekat Lokasi Pembunuhan Bos di Semarang Terancam Hukum
Di sisi lain, pedagang angkringan dekat lokasi pembunuhan mutilasi bos di toko air minum isi ulang AHS Arga Tirta di Tembalang, Semarang, bernama Imam terancam dihukum penjara.
Hal tersebut dikarenakan Imam mengetahui pembunuhan yang dilakukan Husen, tetapi tidak melaporkannya ke pihak berwajib.
Demikian disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Irwan menyampaikan, saat ini status Imam tersebut masih sebagai saksi dan sedang didalami lagi.
Baca juga: Setelah Bunuh Bosnya, Husen Sempat Nongkrong di Angkringan hingga Sewa PSK Pakai Uang Milik Korban
Dikatakan Irwan, jika nantinya terbukti terlibat akan dikenakan pasal mengetahui peristiwa tindak pidana tetapi tidak melapor.
"Saat ini masih pelaku tunggal yaitu Husen. Nanti kami tes kejiwaan korban, nanti dilengkapi dengan hal itu," katanya, dikutip dari TribunJateng.com.
Sebelumnya, diceritakan bahwa Husen sempat bercerita kepada Imam mengenai pembunuhan yang sudah dilakukannya tersebut.
Namun, Imam memilih bungkam dan ikut bersenang-senang bersama Husen daripada melaporkannya ke polisi.
Baca juga: Husen Mutilasi Hidup-hidup Bos Galon Semarang, Dengar Suara Nafas Korban sebelum Eksekusi
"Saya kasih tahu Imam habis membunuh karena ketika itu berjualan di dekat situ. Dia ga masuk ke toko cuma saya kasih tahu saja," beber Husen di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5).
"Saya minum di situ sampai jam 4 pagi, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos, " jelasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rifqah)
Baca berita lainnya terkait Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.