Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kasus Pencabulan Guru Taekwondo Solo: Jumlah Korban Bertambah, Gibran Menduga Ada Pelaku Lain

Korban kasus pencabulan yang dilakukan pelatih Taekwondo terus bertambah. Sudah ada 10 korban yang mengadu ke kuasa hukum korban.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Update Kasus Pencabulan Guru Taekwondo Solo: Jumlah Korban Bertambah, Gibran Menduga Ada Pelaku Lain
Kolase Tribunnews.com: TribunSolo.com/Adi Surya Samodra dan Tribunnews.com/Istimewa
DS, pelaku kasus tindak pidana pencabulan anak di bawah umur ketika memberi keterangan dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (24/3/2023) dan (Kanan) Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Jumlah korban yang mengadu bertambah dan ada dugaan pelaku lebih dari satu orang. 

"Ketuanya baru, saya tidak setuju kalau ketuanya itu. Biar diurus KONI dan lainnya."

"Intinya kasus kemarin (pelecehan seksual oleh Ketua Pengkot Taekwondo sebelumnya) terus dikembangkan. Soalnya korbannya bertambah," ungkapnya.

Ketua Pengkot Taekwondo yang baru terpilih juga satu dojang (tempat latihan) dengan Donny Susanto.

Hal ini membuat Gibran memprotes hasil Muskot.

Ia mengaku memiliki tanggungjawab kepada para orang tua korban pencabulan yang juga tidak setuju dengan hasil Muskot.

Menurut Gibran, Muskot yang diadakan juga janggal karena tanpa ada pemberitahuan ke KONI.

Baca juga: Gibran Kontak Erick Thohir agar Solo Bisa Gelar Laga Timnas Indonesia vs Argentina

Dirinya yang menjabat sebagai Wali Kota Solo juga tidak diundang.

Berita Rekomendasi

"(Pemilihan Ketua Pengkot) Lha embuh, tiba-tiba buat Muskot, kene ra diundang (saya tidak diundang). KONI juga, belum mendengar masukan-masukan dari Dojang lain."

"Kemarin ada protes ibu-ibu dan bapak-bapak korban. Masak dipilih dari Dojang yang sama. Itu masalah etika," tandasnya.

Gibran meminta Pengkot Taekwondo Solo mengembalikan kepercayaan masyarakat karena nama Taekwondo di Solo sudah tercoreng.

"Saya yakin banyak calon-calon yang lebih baik, lebih bagus juga. (Aklamasi) koyo ra eneng liyane (seperti tidak ada yang lain)," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Adi Surya/Andreas Chris)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas