Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bupati Garut Berharap Adanya Fasilitas Olahraga Internasional Menjadikan Masyarakat Lebih Sehat

Garut siap menerima kompetisi internasional untuk renang dunia dan menerima serta menyambut para turis internasional ke Garut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bupati Garut Berharap Adanya Fasilitas Olahraga Internasional Menjadikan Masyarakat Lebih Sehat
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Bupati Garut Rudy Gunawan berharap dengan adanya kolam renang bersertifikat internasional dapat menjadikan masyarakatnya lebih sehat sehingga bisa membangun daerah lebih baik lagi. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bupati Garut H Rudy Gunawan mengungkapkan pemerintah daerah telah membangun kolam renang internasional bersertifikat FINA (federasi renang internasional) serta fasilitas olahraga lainnya.

Fasilitas internasional bersertifikat FINA itu dibangun dengan biaya sekitar Rp 90 miliar.

"Kita baru menyelesaikan pembangunan kolam renang bertaraf internasional dengan sertifikat dari FINA akhir tahun lalu," papar Bupati Garut Rudy Gunawan khusus kepada Tribunnews.com di sebuah hotel di Asakusa Tokyo, Jumat (12/5/2023).

Rudy Gunawan berharap dengan kolam renang bersertifikat internasional itu dapat menyehatkan masyarakatnya sehingga bisa membangun daerah lebih baik lagi.

Baca juga: Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Olahraga Otomotif Indonesia di Tiga Matra

"Fasilitas kolam renang internasional ini hanya ada empat di Indonesia. Di Rawamangun, di Gelora Bung Karno, di Papua dan di Garut yang ke-4 sebagai fasilitas internasional," ujarnya.

Dengan fasilitas internasional renang internasional tersebut, Garut siap menerima kompetisi internasional untuk renang dunia dan menerima serta menyambut para turis internasional ke Garut.

Berita Rekomendasi

"Sayang jeruk Garut sudah tidak saat ini karena debu letusan Gunung Galunggung dulu mematikan tanaman tersebut," ungkapnya.

Fasilitas internasional bersertifikat FINA itu dibangun dengan biaya sekitar Rp 90 miliar.

"Kalau dibandingkan pembangunan yang di Papua nilai itu terbilang rendah karena pembangunan serupa di Papua saja sudah ratusan miliar rupiah itu," ujarnya.

Beberapa upaya internasional aktif dilakukan Garut.

Salah satunya mendekati Jepang untuk kerja sama bidang perkebunan strawberi, ikan Koi, dan pengiriman 500 tenaga kerja Garut ke Jepang di masa mendatang.

Baca juga: Lari Bisa Jadi Olahraga Tepat Agar Otot, Tulang, dan Jantung Tetap Sehat

"Kita sudah mencapai hasil yang mendekati tanda tangan MoU dengan Jepang. Agak tertunda karena adanya Covid-19 3 tahun ini membuat semua terhenti."

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat MoU khususnya pengiriman tenaga kerja ke Jepang dapat terlaksana dengan segera sehingga memberikan tambahan kesejahteraan bagi rakyat Garut khususnya di negeri Sakura ini," harapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas