Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gadis asal Toraja Ditemukan Tewas di Morowali, Tangan-Kaki Terikat, Diduga Korban Pembunuhan

Gadis asal Toraja berinisal ARA (25) ditemukan tewas di kamar mesnya di Morowali dalam keadaan tangan dan kaki terikat serta bersimbah darah.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Gadis asal Toraja Ditemukan Tewas di Morowali, Tangan-Kaki Terikat, Diduga Korban Pembunuhan
Istimewa via Tribun Toraja
Gadis asal Toraja berinisial ARA (25) ditemukan tewas di messnya di Molowali, Sulteng pada Sabtu (13/5/2023) malam. Korban ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta kepala bersimbah darah. 

TRIBUNNEWS.COM - Gadis asal Toraja berinisial ARA (25) ditemukan tewas di kamar mesnya di Bahodop, Morowali, Sulawesi Tengah.

Kakak laki-laki korban, Hanry, mengungkapkan ARA ditemukan pada Sabtu (13/5/2023) malam.

"Iya, adik saya ditemukan meninggal di salah satu mess sekitar pukul 22.00 WITA kemarin malam," katanya dikutip dari Tribun Toraja.

Hanry menduga adiknya merupakan korban pembunuhan dan rudapaksa.

Baca juga: Polisi Sisir Hutan Cari Pelaku Pembunuhan Adik Kandung, DA Ternyata Bersembunyi di Rumah Keluarga

Hal tersebut, diketahui dari hasil visum yang mana ditemukan luka robek di wajah dan gigi tanggal.

"Pikiran kita ke sana (korban pembunuhan dan pemerkosaan), karena ada banyak luka memar dan luka sayat di kepala dan pipi. Ada satu giginya lepas," ungkapnya.

"Kita menduga ada perlawanan dari adik saya, sehingga terdapat luka tersebut," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Pihak keluarga korban pun telah melaporkan kejadian ini ke kepolisian.

Kata Polisi

Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, membenarkan adanya penemuan jasad ARA di mes di Morowali.

Masih dikutip dari Tribun Toraja, pada saat ditemukan, tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat.

Sedangkan kepalanya terbungkus kain disertai adanya darah.

Baca juga: Kronologi Plt Ketua Golkar Kubu Raya Lompat ke Sungai Kapuas: Diduga Bunuh Diri, Belum Ditemukan

Suprianto mengungkapkan, korban mengalami kekerasan dengan benda tumupul di kepala dan wajah.

Sementara terkait dugaan adanya rudapaksa terhadap korban, Suprianto mengungkapkan pihaknya belum dapat memastikan.

Hal tersebut lantaran tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan seksual di bagian tubuh korban.

Sempat ke Kantor, Terima Honor, Lalu Buat Instastory Mencurigakan

Kakak ARA, Hanry mengungkapkan sebelum ditemukan tak bernyawa, adiknya masih sempat pergi ke kantornya.

Adapun tujuannya untuk mengambil bonus gaji.

"Dia ke kantor ketemu sama bosnya untuk terima bonus," kata Hanry.

Ia mengungkapkan saat pergi ke kantor, adiknya diantar oleh calon suaminya.

Sesampainya di kantor, Hanry mengatakan ARA menyuruh calon suaminya tersebut untuk pulang terlebih dahulu.

Baca juga: Eksekutor Pembunuhan Arya Saputra Dibekuk Saat Akan Kembali ke Bogor dari Pelarian

Namun, sambungnya, Hanry sempat curiga terkait Instastory yang dibuat adiknya yaitu bertuliskan "OTW Kendari".

"Calon suaminya heran kenapa tiba-tiba (ke Kendari), tidak ada persiapan dan tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu," ucap Hanry.

Akibatnya, calon suami ARA pun turut curiga, lalu menghubungi korban.

Namun, saat sudah dihubungi, nomor korban sudah tidak aktif.

"Kata calon suaminya, dia menelepon berselang tidak sampai 1 menit dari dia bikin status," lanjut Hanry.

Pada momen tersebutlah, keluarga sudah kehilangan jejak dari korban sampai akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di mess kontraktor.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Toraja/Ricdwan Abbas)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas