Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Gigi di Bali Mengamuk dan Aniaya Pegawai Karen's Diner Karena Dipanggil Tanpa Gelar

Emosi dokter muncul karena dipanggil tanpa gelar dokter oleh seorang staf bernama Sahrul

Editor: Erik S
zoom-in Dokter Gigi di Bali Mengamuk dan Aniaya Pegawai Karen's Diner Karena Dipanggil Tanpa Gelar
Istimewa
Tangkap layar vidio klarifikasi staf Karen's Dinner Tiara (kiri) dengan Dokter Gigi KT (Kanan)terkait kasus penganiayaan. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI-  Seorang dokter gigi berinisial KT di Bali menganiaya staf Karen's Diner Bali berinisial TGA.

Karen's Diner tersebut berlokasi di Jalan Batu Belig 106, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali, berlanjut.

Baca juga: Dokter Aniaya Pelayan Karens Diner Bali Akui Salah, Manajemen Tetap Lanjutkan Proses Hukum

Meski kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Kuta Utara.

Setelah kasus itu ramai di media sosial, terlapor pun melakukan klarifikasi.

Pada kesempatan itu, KT mengakui perbuatannya langsung di samping TGA.

Sebagian besar kronologi yang dibuka manajemen Karen's Diner Bali sesuai pengakuan KT.

"Kebetulan saya ada sedikit perselisihan di Karen's ya namanya ini ya? Di Karen's restoran dengan adik TGA. Tadi saya melakukan kekerasan dengan (kepada) beberapa teman-teman di sini," katanya.

Berita Rekomendasi

KT mengakui telah memukul yang dia sebut 'menepok' salah satu waiter.

Baca juga: Dokter Aniaya Pelayan Karens Diner Bali Akui Salah, Manajemen Tetap Lanjutkan Proses Hukum

Dia juga mengakui telah mendorong dan menutup mulut TGA, lantas menarik rambutnya.

Begitu juga satu waitress lain yang terdampak emosi sang dokter gigi.

Bahkan dengan melihat rambut TGA rontok, pihaknya merasa bersalah dengan telah melakukan kerugian.

Bahkan di akhir video dirinya juga minta maaf, dengan berharap kejadian ini tidak terulang
lagi. Bahkan diakhir video mereka bedua antara TGA dan KT berjabat tangan.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu Mohammad Amir mengakui sudah mengetahui jika kedua belah pihak sudah melakukan perdamaian. Bahkan pihak terlapor juga sudah melakukan klarifikasi.

"Nah untuk kasusnya kita kan rencana undang mereka Jumat 19 Mei 2023 besok. Bahkan antara pelapor dan terlapor diberikan undangan yang berbeda yakni pagi untuk saksi dan sore untuk terlapor," katanya Kamis 18 Mei 2023

Disinggung mengenai upaya damai yang dilakukan Iptu Amir juga tidak menampik. Diakui kedua belah pihak kabarnya akan melakukan perdamaian.

"Untuk berdamainya, sementara baru penyampaian lisan saja dari kedua belah pihak. Belum ada lapor langsung ke kami," bebernya.

Baca juga: Staf Karens Diner Bali Dianiaya, Polisi Sebut Ada Upaya Perdamaian setelah Pelaku Meminta Maaf

Kendati demikian, pada Jumat pagi besok, pihaknya juga berencana akan mempertemukan kedua belah pihak yakni antara pelapor dan terlapor.

Sehingga jika sepakat berdamai harus melalui prosedur, dengan melakukan pencabutan berkas dan membuat surat pernyataan.

"Coba besok sekalian kita pertemukan mereka. Bagaimana kesepakatannya, apa berdamai atau tidak. Karena secara lisan saja mengaku berdamai," imbuhnya. 

Marah karena gelar dokter tidak disebut

Penganiayaan yang dilakukan oleh seorang dokter gigi dengan inisial KT itu pun ramai di media sosial pada Rabu 17 Mei 2023 kemarin.

Dari informasi yang didapat, kekerasan yang dilakukan KT karena emosi.

Emosi dokter muncul karena dipanggil tanpa gelar dokter oleh seorang staf bernama Sahrul saat menemui temannya di restoran tersebut.

Baca juga: Tak Terima Dipanggil Tanpa Gelar, Oknum Dokter Aniaya Staf Karens Diner Bali, Berakhir Dipolisikan

Berdasarkan unggahan Instagram Karen's Diner Bali di @karensdinerbali, KT datang ke restoran pukul 14.58 Wita  menemui kolega yang sudah menunggu di dalam.

KT masuk ke restoran melalui pintu belakang atau akses dari parkiran kendaraan roda empat.

Setelah  masuk ke restoran, KT lantas menghampiri Sahrul dan memukulnya dari belakang.

Tidak berhenti di situ, KT juga disebut menarik baju Sahrul sembari memakinya lantaran dia merasa dipanggil nama tanpa gelar dokter.

Oleh karena situasi tidak kondusif, staf Karen's Diner lain bernama Tiara Geerby Alicia mencoba melerai dan menjelaskan tata tertib restoran dengan aturan tertulis 'House Rules'.

Dijelaskan bahwa tidak diperbolehkan adanya kekerasan fisik antara pelanggan dan staf.

Akan tetapi, KT masih tidak terima kemudian membanting 'House Rules'.

Emosi KT semakin memuncak ketika Tiara meminta kolega KT keluar restoran apabila tidak bisa mengikuti tata tertib yang diterapkan Karen's Diner.

Baca juga: Kesal Dipanggil Tanpa Gelar, Oknum Dokter Aniaya Pelayan Karens Diner Bali

KT lantas mendorong Tiara hingga terpental namun Tiara mencoba membela diri.

Akan tetapi, KT melanjutkan tindak kekerasannya dengan menjambak rambut Tiara hingga rontok dan mengalami cedera.

Amarah KT pun merembet ke satu lagi staf perempuan.

Dia bernama Julia yang berusaha melerai KT dengan Tiara namun menjadi korban dan membuat lengan dan pundaknya cedera.

Manajemen Karen's Diner menyebut telah memasang poster membahas konsep layanan restoran.

Apabila memasuki restoran, maka pelanggan dinyatakan sudah setuju dengan aturan dan konsep restoran yang sudah tersebar di lima negara ini.

"Telah dipasang poster besar yang menjelaskan konsep pelayanan restoran Karen's Diner, yaitu jika tamu masuk maka tamu tersebut sudah setuju akan dilayani dengan konsep pelayanan yang tidak ramah, judes, dan sebagainya," tulis Manajemen Karen's Diner Bali dalam sebuah pernyataan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kasus Penganiayaan Staf Karen's Diner Bali Bisa Tak Berlanjut, Ini Kata Reskrim Polsek Kuta Utara

dan

Buntut Penganiayaan Staf Karen's Diner Bali, Dokter Gigi Dilaporkan ke Polsek Kuta Utara

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas