Uang Nasabah BRI Mamuju Raib, Pengamat: Bank Juga Harusnya Barhati-hati
Hal tersebut turut dikomentari oleh Pengamat Ekonomi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Wahyu Maulid Adha.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Uang milik nasabah bank BRI Mamuju, Sulawesi Barat sebesar Rp200 juta raib.
Raibnya uang tersebut setelah nasabah membuka link undangan digital yang dikirimkan dari WhatsApp.
Hal tersebut turut dikomentari oleh Pengamat Ekonomi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Wahyu Maulid Adha.
Dari kronologi yang beredar, ia menyebut pihak bank juga harus berhati-hati.
"Yang juga jadi masalah menurut saya adalah, saat dikonfirmasi pihak bank menyatakan bahwa itu resmi dari Bank sampai diproses untuk kemudian permintaan kode OTP. Hanya saja setelah itu dana nasabah tersebut raib,"
"Menjadi poin utama saya, pihak bank juga seharusnya berhati-hati saat menangani kasus seperti ini, bisa saja terjadi human error. Pastinya jika terjadi kesalahan prosedur maka pihak bank sebaiknya bertanggung jawab atas hilangnya dana tersebut, karena menyangkut nama baik bank," terang Wahyu yang juga Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Unsulbar.
Baca juga: Kronologi Hilangnya Uang Nasabah Bank Himbara di Mamuju, Bermula dari Klik Link Undangan Online
Dia menilai tindakan nasabah bernama Muhammad Amin melapor ke Aparat Penegak Hukum sudah tepat dilakukan.
"Untuk kemudian dilakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini," tambahnya.
Wahyu juga mengimbau nasabah bank manapun, agar berhati-hati jika mendapatkan pesan WhatsApp undangan pernikahan dalam bentuk aplikasi, karena itu jadi jalan masuk para penipu.
"Dan saya juga minta pihak perbankan seharusnya rutin melakukan edukasi, waspada terhadap penipuan online yang saat ini sudah canggih, dan juga melakukan perlindungan terhadap sistem aplikasi yang dibangun, agar tidak mudah dijebol pelaku kejahatan online," pintanya.
Kronologi Hilangnya Uang Nasabah
Kronologi seorang nasabah Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara, yakni Bank BRI Cabang Mamuju bernama Muhammad Amin, yang kehilangan uang tabungannya sebanyak Rp202.900.000.
Muhammad Amin mengaku, awalnya dia mendapat pesan masuk di aplikasi WhatsApp, berupa undangan pernikahan.
Namun dia enggan meng-klik undangan digital tersebut, karena pesan masuk dari nomor yang tidak ia tahu, alias tidak tersimpan di handphone miliknya.
Berkali-kali pesan itu masuk, hingga Amin akhirnya meng-klik undangan digital itu, karena mengira itu memang undangan dari kerabat.
Namun dia tertipu, ternyata undangan digital itu penipuan.
Baca juga: Uang Nasabah di Mamuju Hilang Rp 200 Juta karena Penipuan Online, Ini Penjelasan BRI
Sebab setelah dia meng-klik undangan digital itu, masuk pesan singkat permintaan On Time Password (OTP) terhadap akun BRImo miliknya.
Karena takut, Amin kemudian mengabaikan pesan tersebut karena dia merasa bahwa itu adalah penipuan bahkan pesan itu dia hapus.
Tak terjadi sesuatu kemudian, sebab dia bahkan maish bisa transaksi uang ke rekening orang lain melalui aplikasi BRImo.
"Tanggal 10 Mei itu, saya masih sempat mengirimkan uang untuk anakku melalui BRImo," ujarnya.
Dua hari kemudian, tepatnya Jumat, 12 Mei dia hendak bertransaksi lagi, namun akun BRImo nya sudah tidak bisa diakses.
"Selalu muncul tulisan user name dan password Anda salah dan begitu terus," ucap Amin.
Khawatir akun BRImo miliknya telah diretas, dia kemudian mendatangi kantor BRI Cabang Mamuju pada Jumat, di hari itu juga sekitar pukul 14.00 Wita.
Setibanya di BRI Mamuju Amin mengaku, dia langsung mendapat pelayanan dari salah satu Customer Service (CS).
CS itu kemudian memintanya mengisi kertas untuk keperluan data nasabah.
"Tapi sebelum saya isi data diri, saya bertanya ke CS itu apakah harus isi data jika kembali mengaktifkan BRImo. Lalu CS itu menjawab iya," ujarnya.
Belum sempat mengisi data, CS meminta Amin untuk memperlihatkan kartu ATM dan buku rekening beserta nama ibu kandung dan dianggap sudah sesuai.
Amin kemudian bertanya kepada CS terkait adanya pesan BRI-OTP masuk ke handphone berkali-kali dan apakah itu penipuan.
"Saat saya bertanya ke CS, dia (CS) bilang itu bukan penipuan itu resmi dari BRI," bebernya.
Lanjut Amin menjelaskan, Costumer Service itu meminta handphone milik Amin dan kemudian CS klik pesan permintaan kode OTP itu.
"Setelah mengklik permintaan kode OTP itu, customer service kemudian meminta saya untuk cek kode OTP yang masuk di handphone, saya cek tidak ada masuk," timpalnya.
Usai kejadian tersebut, Amin mengaku uang tabungan di rekening miliknya senilai Rp200 juta raib.
"Saya sudah cek Pak,ada tiga kali diambil itu uang di rekening saya,dua kali tarik 100 juta kemudian satu kali 2.900.000," keluh Amin.
Dari kejadian tersebut, Amin akan mendatangi Polda Sulbar untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Saat jurnalis Tribun-Sulbar.com mencoba menghubungi meminta keterangan salah satu pegawai BRI Mamuju, namun tidak ada jawaban.
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Uang Nasabah BRI Mamuju Hilang Rp200 Juta, Pengamat Wahyu Maulid Minta Bank Perkuat Sistem Aplikasi