Mitigasi Bencana untuk Anak Melalui Lokakarya Mendongeng bersama Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Gugus Mitigasi Lebak Selatan bersama UMN dan ID Flow Stories mengajak guru TK dan SD Bayah mempersiapkan mitigasi bencana anak-anak melalui dongeng.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Gugus Mitigasi Lebak Selatan bersama Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan ID Flow Stories mengajak guru TK dan SD Bayah mempersiapkan mitigasi bencana anak-anak melalui dongeng pada Senin, 15 Mei 2023.
Lokakarya mendongeng dengan judul Hayu Urang Ngadongeng merupakan bagian dari Festival Dongeng Rekan Mitigasi (Festival DOREMI) yang bertujuan untuk mengajak para guru mengemas informasi mengenai mitigasi kepada anak-anak dengan cara yang menarik dan tidak menakutkan bagi anak-anak melalui dongeng.
Dalam Lokakarya Hayu Urang Ngadongeng, para guru SD dan TK diajak untuk memahami serta menyebarkan mitigasi bencana dengan cara mendongeng kepada anak-anak.
Baca juga: Ingatkan Mitigasi Bencana, Mbah Rono: Pemicu Korban Bukan Alam, Tetapi Infrastruktur yang Tak Tepat
Irwan Fakhrudin selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi UMN, menyampaikan materi mengenai
mitigasi bencana dan komunikasi bencana.
Acara kemudian dilanjutkan dengan materi simulasi pembacaan dongeng oleh Kak Resha selaku founder dari ID Flow Stories melalui tiga buku dongeng dengan judul Urug, Lini, dan Caah Laut.
Kemudian, para guru diajak mengikuti rangkaian lomba mendongeng sebagai pembukaan dari acara Festival DOREMI sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari di lokakarya tersebut.
Dari kolaborasi ini, baik pihak guru maupun mahasiswa UMN dapat membangun koneksi dan sinergi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya gempa bumi dan tsunami di wilayah pesisir Lebak dan wilayah rawan bahaya lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia secara khusus melalui kegiatan mendongeng.
Ketua dari Gugus Mitigasi Lebak Selatan Abah Lala mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para guru TK dan SD karena bersifat berkelanjutan sehingga para guru mampu berlatih mitigasi bencana melalui dongeng.
“Lagi-lagi mahasiswa UMN membuat saya bangga dan saya kembali terima kasih atas antusias guru dalam mengikuti acara Hayu Urang Ngadongeng. Semoga yang diharapkan baik oleh GMLS dan UMN mampu tercapai.” tambah Abah Lala.
Baca juga: Catatan dari Diskusi Abrasi Pantai dan Mitigasi Bencana: Pantai Padang, Mana Pasirmu?
Founder dari ID Flow Stories Resha Rashtrapatiji menambahkan, acara yang diinisiasi mahasiswa UMN sangat bermanfaat untuk ruang pendidikan anak usia dini, karena dengan melibatkan guru-guru paud dan SD, pesan-pesan tentang mitigasi kebencanaan dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan melalui mendongeng di sekolah.
“Antusiasme peserta juga luar biasa dan panitianya oke banget,” tambah Resha.
Wakil Ketua MBKM Proyek Kemanusiaan UMN Irwan Fakhrudin melengkapi dengan berpendapat bahwa event ini bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa magang untuk bisa mengaplikasikan science communication Sehingga aktivitas komunikasi mampu mengedukasi, memberikan kesadaran dan penyadar tahuan akan topik-topik terkait sains agar lebih membumi dan bisa melekat di benak audiens untuk waktu yang cukup lama.
“Diharapkan peserta yang merupakan guru-guru dari paud, SD, dan SMA untuk menjadi komunikator kebencanaan yang bisa menyampaikan risiko bencana kepada anak. Lalu karena ini adalah lokakarya, diharapkan mereka bisa menyelenggarakan event kecil serupa,” ujar Irwan.
Lokakarya dan lomba mendongeng yang diselenggarakan ini juga diharapkan oleh Ketua Hayu Urang Ngadongeng dan DOREMI Marcellina Tjahya dan Siti Aisyah Nur Hiddayah dapat benar-benar bermanfaat menambah pengetahuan dan pengurangan risiko bencana di wilayah tersebut.
“Lokakarya Hayu Urang Ngadongeng ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk saling belajar dan berbagi informasi mengenai mitigasi, serta menekankan bahwa dongeng dapat digunakan sebagai alat penyampaian mitigasi yang baik untuk terciptanya lingkungan yang sadar mitigasi,” tutup Marcellina.
Untuk diketahui Gugus Mitigasi Lebak Selatan merupakan organisasi komunitas yang bergerak pada bidang kebencanaan.
GMLS memiliki tujuan untuk memberikan informasi mengenai mitigasi bencana kepada masyarakat di Lebak Selatan dengan maksud agar masyarakat mengetahui bahaya dan bisa bersiap untuk menghadapai bencana yang akan datang seperti gempa bumi dan tsunami.