Dalih Sakit Hati dan Asmara di Balik Kasus Mutilasi Pria di Solo, Pelaku Ternyata Rekan Kerja Korban
Berikut ini kata polisi soal dalih pelaku kasus pembunuhan dan mutilasi pria di Solo.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
"Motif asmara itu korbannya sendiri punya cewek, ceweknya dia dilamar tidak mau, jadi dua kali sakit hati dia," ungkap Luthfi, Selasa.
Kronologi Pembunuhan
Peristiwa pembunuhan terjadi di sebuah toko mebel yang terletak di Jalan Ir Soekarno, Dukuh Ngasinan, Nomor 36, Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (19/5/2023) sekira pukul 01.00 WIB.
"Tersangka lebih dulu membunuh korban dengan memukul menggunakan pipa besi."
"Setelah meninggal dunia, pelaku kemudian memutilasi korban dan dimasukkan ke dalam empat kantong plastik dan dibuang di tempat terpisah," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, Selasa, dilansir TribunJateng.com.
Potongan tubuh korban lalu ditemukan di sejumlah titik yakni Jembatan Ngasinan Kwarasan, Jembatan Ngeblak, Jembatan Ngruki Cemani, hingga Jembatan Pringgolayan.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Solo dan Sukoharjo Terancam Hukuman Mati
Menurut pengakuan tersangka, ia terpaksa memotong-motong tubuh korban menjadi beberapa bagian untuk menutupi jejak.
Pelaku mengaku kebingungan untuk memasukkan mayat korban ke dalam sebuah plastik.
Karena tak muat, akhirnya Suyono memotong tubuh korban.
"Sebenarnya saya tidak punya pemikiran memotong, karena sulit maka saya potong-potong," ungkap Suyono saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Selasa, masih dari TribunJateng.com.
Saat memotong tubuh korban, pelaku juga mengaku takut dan gemetar.
"Saya takut ketahuan, maka saya potong."
"Lalu saya buang di tiga tempat. Biar istilahnya menghilangkan jejak," katanya.
"Karena saya tidak bisa membawa mayat itu, soalnya kantongnya cuma satu meter. Setelah saya pukul dan meninggal, saya diamkan satu jam," beber dia.
Baca juga: Sambil Menangis, Tersangka Mutilasi di Sukoharjo-Solo Minta Maaf ke Keluarga Korban, Ngaku Menyesal