Fakta Suyono, Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Sukoharjo-Solo: Motif hingga Hubungan dengan Korban
Suyono, pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sukoharjo-Solo resmi menjadi tersangka. Ini motif pembunuhan hingga hubungannya dengan korban.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Sukoharjo dan Solo, Jawa Tengah akhirnya menemui titik terang.
Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan yang diketahui bernama Suyono (50) pada Minggu (28/5/2023).
Suyono diringkus di kediamannya di Dukuh Widororejo, Dusun Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo sekira pukul 13.00 WIB.
Lantas apa motif Suyono membunuh R alias Rohmadi (51) warga Keprabon Wetan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Apa pula hubungan antara Suyono dengan Rohmadi yang dikenal sebagai pria bertato naga?
Baca juga: Sakit Hati jadi Motif Suyono Bunuh dan Mutilasi Pria di Solo, Kini Minta Maaf ke Keluarga Korban
Inilah sejumlah fakta mengenai Suyono serta kasus pembunuhan dan mutilasi di Sukoharjo-Solo, sebagaimana dirangkum dari TribunSolo.com:
1. Kronologi Pembunuhan
Pembunuhan sadis itu bermula saat Suyono berniat menghabisi Rohmadi karena dendam.
Niatan Suyono untuk menghabisi nyawa Rohmadi muncul pada Rabu (17/5/2023) sekira pukul 22.30 WIB.
Suyono lantas menyiapkan pipa besi berbentuk bulat sepanjang 70 centimeter dan diamater 5 centimeter di dalam kamar.
Pipa besi itu nantinya akan dipakai untuk memukul kepala Rohmadi.
Keesokan harinya pada Kamis (18/5/2023), Suyono meminjam sepeda motor milik Rohmadi untuk mengambil plastik besar.
"Tersangka sebelum membunuh mencari plastik ukuran besar untuk sarana membungkus tubuh korban," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, Selasa (30/5/2023).
Kemudian pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 01.00 WIB, Suyono membunuh korban dengan cara memukul kepala menggunakan pipa besi sebanyak tiga kali.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Mutilasi Pria Bertato Naga di Sukoharjo-Solo, Akui Gemetar saat Eksekusi Korban
2. Alasan Memutilasi Korban
Suyono sebenarnya tidak memiliki niat untuk memutilasi korban.
Ia hanya berniat menghabisi korban lalu membungkusnya dengan plastik.
Namun, plastik yang disiapkan Suyono tak cukup membungkus karena badan korban lebih besar dari dirinya.
"Keterangan dari tersangka awalnya tidak mempunyai niat untuk mutilasi."
"Niatan tersebut ada saat kebingungan karena tubuh korban yang besar," tambah Irjen Ahmad Luthfi.
Karena plastik yang disiapkan kurang besar, maka Suyono mencari di sekitar TKP.
Secara kebetulan, Suyono menemukan plastik ukuran besar di tempat sampah.
Dari situlah mulanya niatan mutilasi tersebut muncul, agar tidak diketahui oleh orang atau warga sekitar.
Suyono memutilasi tubuh korban menggunakan pisau lantas membuangnya ke beberapa titik sungai.
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan jejak.
Ahmad Luthfi menegaskan, pelaku melakukan aksi tersebut seorang diri.
"Tidak ada yang membantu," ucap Ahmad Luthfi.
Baca juga: Alasan Suyono Mutilasi Rohmadi Terungkap, Tak Bisa Bawa Tubuh Korban Usai Dihabisi Pakai Pipa Besi
3. Hubungan Suyono dengan Rohmadi
TKP pembunuhan sadis itu berada di sebuah toko mebel yang berada di Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Rupanya, Suyono dan Rohmadi adalah teman kerja sebagai kuli bangunan di toko tersebut.
4. Motif Suyono Membunuh Rohmadi
Adapun motif Suyono membunuh rekan kerjanya itu karena sakit hati.
Ia dendam dengan korban yang susah meminjamkan motor.
Ditambah, Suyono memiliki keinginan menguasai harta korban yaitu sepeda motor.
"Juga ingin menguasai harta korban," kata Ahmad Luthfi.
Kapolda juga menuturkan, ada motif asmara di balik pembunuhan keji itu.
"Nyilih motor ra disilehne (pinjam motor tak diberikan)."
"Motif asmara itu korbannya sendiri punya cewek, ceweknya dia dilamar tidak mau jadi dua kali sakit hati dia," ujar Ahmad Luthfi.
5. Pengakuan Suyono
Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Sukoharjo, Suyono mengaku sempat mendiamkan jasad Rohmadi selama satu jam sebelum akhirnya dimutilasi.
"Saya bingung. Saya jalan ke sana ke sini di rumah itu," kata dia.
Hingga akhirnya terpikir niat memutilasi, Suyono mengaku takut dan gemetar saat melakukan hal tersebut.
"Takut dan gemetar waktu itu mau memotong. Saya takut, gemetar nggak pernah melakukan ini."
"Saya takut ketahuan, saya potong," katanya.
Ia juga mengaku menyesal seumur hidup lantaran telah tega membunuh dan memutilasi Rohmadi.
"Kowe kapok ora ?(Kamu jera tidak?)," tanya Ahmad.
"Wah saya kapok dan menyesal seumur hidup saya. Dan saya minta maaf kepada bapak-bapak, dan Kapolri, dan sebagainya, saya tidak bisa menyebutkan satu pe rsatu."
"Dan saya minta maaf dengan keluarga korban yang telah saya bunuh, saya menyesal sekali," jawab Yono sambil menangis.
Sebelumnya diberitakan, warga Solo dan Sukoharjo digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia di beberapa bantaran sungai Bengawan Solo pada Minggu (21/5/2023) hingga Senin (22/5/2023).
Tim gabungan dari Polres Sukoharjo, Polres Solo, dan back up dari Ditreskrimum dan Dokkes Polda Jateng pun melakukan identifikasi berupa autopsi dan pemeriksaan sidik jari.
Alhasil, kepolisian pun berhasil mengidentifikasi identitas dari korban lewat pemeriksan sidik jari tengah.
Selain itu, keberhasilan identifikasi juga didukung dari pemeriksaan sampel darah yang diambil dari pihak keluarga korban.
Polisi pun menyimpulkan bahwa korban berinisial R dan berumur 50 tahun.
Korban adalah warga Keprabon Wetan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
"Hasil identifikasi juga diperkuat dengan alat bukti lain berupa foto gambar naga pada lengan atas kanan yang didapatkan dari penyelidikan anggota opsnal."
"Dari hasil CSI, Polri menyimpulkan bahwa korban adalah 'R', warga Keprabon Wetan, Banjarsari, Solo," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (27/5/2023).
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Yohanes Liestyo Poerwoto/Milani Resti) (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf)