Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Sekolah di Wonogiri, Guru Pernah Lapor
Inilah kabar terbaru soal kasus dugaan pelecehan seksual kepada siswa Madrasah di Wonogiri, Jawa Tengah.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus dugaan pelecehan seksual kepada siswa Madrasah di Wonogiri, Jawa Tengah.
Diketahui, tindak pelecehan seksual tersebut dilakukan oleh kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kepala sekolah pun kini dicopot dan guru telah dinonaktifkan.
Ternyata, para guru lainnya sebelumnya telah mengetahui adanya tindak pelecehan seksual tersebut.
Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, Anif Solikhin, mengatakan guru di madrasah tersebut baru mengetahui bahwa benar ada dugaan pencabulan pada Jumat (26/5/2023) lalu.
"Para guru di madrasah tersebut baru mengetahui adanya dugaan pencabulan yang melibatkan oknum kepala sekolah dan guru pada Jumat lalu," kata dia.
Baca juga: Kasus Pelecehan 12 Murid di Madrasah di Wonogiri Sempat Dilaporkan ke Kepala Sekolah
Para guru di madrasah itu kemudian kaget. Pasalnya, pencabulan itu diduga telah dilakukan sejak sekitar satu tahun. Diketahui oknum guru itu berinisial Y, sementara kepala madrasah berinisial M.
Sebelum kasus itu mencuat, sebagian guru sempat mendengar siswa saling ejek yang menjurus bahwa ada siswa yang "disentuh" oleh oknum guru.
Siswa yang diejek pun mengaku temannya juga mendapat perlakuan serupa.
"Hal itu sempat dilaporkan kepada kepala sekolah. Tapi tidak ada tindaklanjut, ternyata (kepala sekolah) yang diduga sebagai pelakunya," jelasnya.
Selanjutnya para orang tua siswa mendengar kabar tersebut hingga akhirnya ada anak yang berani menceritakan kepada orang tuanya, yang kemudian dilaporkan ke Kades setempat.
Hal itu kemudian dilaporkan kepada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri.
Baca juga: Sosok Y, Guru Agama Terduga Pelaku Pencabulan 12 Murid Perempuan, Berstatus ASN di Wonogiri
Setelah penelusuran, ada 12 anak yang diduga dicabuli.
"Setelah itu kita lakukan tindaklanjut juga. Kalau kepsek dan guru masih disitu pasti juga tidak nyaman, tidak kondusif. Padahal anak Senin tes. Guru Kemenag kita tarik dan kasek kita koordinasi dengan yayasan dan sepakat menonaktifkan sementara kepsek," jelasnya.