Kondisi Terkini Gadis 15 tahun yang Dirudapaksa 11 Pria, Ada Tumor di Rahim hingga Ini Kata RS
RSUD Undata Palu ungkapkan kondisi terkini anak korban rudapaksa 11 pria di Sulawesi Tengah.
Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu mengungkapkan kondisi terkini gadis 15 tahun yang menjadi korban rudapaksa oleh 11 pria di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Dirut RSUD Undata Palu, drg. Heri Mulyadi mengatakan bahwa kondisi gadis korban rudapaksa 11 pria mengalami perkembangan yang baik secara terus menerus.
Sedangkan sebelumnya kondisi korban dikatakan memprihatinkan.
"Pasien mengalami perbaikan terus menerus."
"Yang awalnya waktu masuk kondisinya memprihatinkan, setelah beberapa hari, semalam itu diskusi kami dengan dokter yang menangani sangat menggembirakan kondisinya," ungkap Heri Mulyadi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (2/6/2023).
Heri Mulyadi menuturkan jika kondisi korban mengalami perkembangan yang baik secara terus-menerus, pihaknya tidak akan melakukan operasi.
Operasi, kata Heri, dilakukan sebagai jalan terakhir jika kondisinya semakin memburuk.
"Jelas perkembangannya cukup bagus. Operasi itu dilakukan jika ada hal-hal mengenai perkembangannya tidak membaik, itu operasi jalan terakhir," ujarnya.
Baca juga: Dua Pelajar di Jembrana Jadi Pelaku Rudapaksa, Korban Perempuan Berusia 17 Tahun
"Melihat terus menerus perkembangan tadi malam dan tadi pagi diperiksa itu sangat membaik," imbuhnya.
Ia menyebut dokter akan memeriksa kembali untuk memastikan kondisi korban benar-benar membaik atau tidak.
Jika kondisi korban mengalami penurunan, maka akan dilakukan operasi minggu depan.
"Hasil pemeriksaannya jika tak patut untuk di operasi maka tidak dioperasi. Tetapi kalau ternyata masih, InsyaAllah akan dilakukan operasi minggu depan," terangnya.
Diketahui sebelumnya, kondisi anak 15 tahun korban rudapaksa 11 pria tersebut dikabarkan terus memburuk.
Pendamping hukum korban dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPT DP3A) Sulteng, Salma, mengatakan ada kemungkinan rahim korban akan diangkat.