Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Bupati dan MUI Garut soal Kasus Pelecehan yang Dilakukan Guru Ngaji

Inilah tanggapan Bupati Garut Rudy Gunawan dan MUI Garut soal guru ngaji yang lakukan pelecehan seksual ke murid-muridnya

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Tanggapan Bupati dan MUI Garut soal Kasus Pelecehan yang Dilakukan Guru Ngaji
Tribun Jabar, Kompas.com
Aep Saepudin (50), oknum guru ngaji di Garut saat dihadirkan di Polres Garut, Kamis (1/6/2023) (kiri) dan ilustrasi pencabulan anak (kanan). - Inilah tanggapan Bupati Garut Rudy Gunawan dan MUI Garut soal guru ngaji yang lakukan pelecehan seksual ke murid-muridnya 

Ketua MUI Garut, KH Sirojul Munir mengatakan, pihaknya mengutuk perbuatan tersangka.

"Kami dari MUI Kabupaten Garut sudah sepakat mengutuk perbuatan tersebut, perbuatan cabul yang dilakukan oleh oknum ustaz tersebut," ujarnya.

TribunJabar.id mewartakan, pihak MUI telah memastikan bahwa tersangka tidak memiliki riwayat yang jelas tentang keilmuannya sebagai ustaz.

Tampang Aep Saepudin (50), seorang oknum guru ngaji di Garut yang merudapaksa 17 muridnya, saat dihadirkan dalam gelar perkara di Polres Garut, Polda Jabar, Kamis (1/6/2023)
Tampang Aep Saepudin (50), seorang oknum guru ngaji di Garut yang merudapaksa 17 muridnya, saat dihadirkan dalam gelar perkara di Polres Garut, Polda Jabar, Kamis (1/6/2023) (Tribun Jabar)

Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Garut Lecehkan 17 Murid Laki-laki, Begini Respons Bupati Rudy

Hal tersebut diketahui saat ia melakukan komunikasi langsung di Polres Garut dengan tersangka.

Dari komunikasi dengan tersangka, Munir menyimpulkan bahwa ada kebohongan di masa lalu Aep.

"Tidak punya guru agama yang benar, mungkin dia mengenal agama ini dari Google (atau) dari siapa saya tidak tahu ya. Yang jelas (dia) tidak ada sanad keilmuan," ungkapnya.

Munir menambahkan, tersangka juga tak mengenalinya sebagai seorang Ketua MUI Kabupaten Garut.

BERITA REKOMENDASI

Bahkan, tersangka juga berbohong soal lokasi pesantren tempat ia menimba ilmu.

"Kesimpulan saya, dia ini bukan ustaz, tapi ustaz abal-abal yang mengaku ustaz begitu, jadi oknum masyarakat yang mengaku ustaz," ujarnya.

Terakhir, pihak MUI Garut mengimbau kepada para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih guru mengaji.

"Jangan salah menitipkan anak untuk diberikan pelajaran kepada ustaz yang abal-abal nantinya bahaya, seperti yang terjadi saat ini, jadi harus selektif," ujarnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Sidqi Al Ghifari)


Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas