Jasad Diduga Sri Mulyani Tinggal Kerangka, Benarkah Mantan Tunangannya Seorang Oknum TNI Terlibat?
Seorang oknum anggota TNI berinisial Y diperiksa terkait kasus dugaan pembunuhan. Diketahui Y adalah mantan tunangan dari Sri Mulyani.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kasus penemuan kerangka manusia di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kalimantan Barat (Kalbar) beberapa waktu lalu masih bergulir.
Sampai saat ini identitas kerangka berjenis perempuan itu belum dipastikan kendati keluarga korban meyakini jasad tersebut adalah Sri Mulyani.
Sri Mulyani disebut pergi tanpa pamit sejak Desember 2022 lalu.
Sejak saat itu keluarga tak mengetahui keberadaan Sri Mulyani.
Baca juga: Seminggu Berselang, Belum Diketahui Identitas Kerangka Manusia yang Ditemukan di Sumedang
Yuliansyah, saudara dari Sri Mulyani yakin kerangka itu adalah adiknya karena dia melihat sendiri behel dan gelang yang masih melekat di jasad saat ditemukan.
"Saya yakin, jasad itu adik kandung saya Sri Mulyani karena saya masuk sendiri melihat jenazah di dalam, dari behel, lalu gelang yang dikenakan, itu adik saya," kata Yuliansyah ditemui di RS Bhayangkara, Jumat (2/6/2023).
Selain itu saat penemuan kerangka, didapati juga kunci kamar salah satu penginapan di Sambas.
Setelah ditelusuri, pihak penginapan membenarkan kehilangan kunci kamar yang dimaksud termasuk identitas tamu yang menginap.
Perkembangan terkini, seorang oknum anggota TNI berinisial Y diperiksa terkait kasus dugaan pembunuhan.
Diketahui Y adalah mantan tunangan dari Sri Mulyani.
Y diperiksa setelah keluarga Sri Mulyani melaporkan kecurigaan mereka terhadap Y.
Menurut Yuliansyah, saat itu Desember 2022 Sri Mulyani ke Sambas untuk menemui mantan tunangannya yang merupakan anggota TNI dan sedang bertugas di Sambas.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Ibu Hamil di Bangkalan, Tersangka Merupakan Selingkuhan Korban
Sejumlah kejanggalan pun dirasakan pihak keluarga selama pencarian korban sejak Desember 2022.
Mulai dari korban yang sulit dihubungi hingga mantan tunangan korban yang memberikan nomor telepon area Malaysia, dimana saat itu dikatakannya itu merupakan nomor korban yang sedang bekerja di Malaysia.